Service is the highest penance and serving any living being is to serve Him. Many do acts of service as 'social service’, not as a Sadhana (spiritual act). Through Seva Sadhana, Hanuman attained identity with Rama, just as the river attains identity with the sea. Arjuna too considered his every act as Sadhana to attain Lord Krishna’s grace. He followed Krishna’s counsel, “Mamanusmara Yuddhyacha - fight, ever keeping Me in mind.” You too should keep God ever in your mind as the pace-setter for every task you do. Serve anyone in need with a full heart and experience the resultant joy. It may be small and even unnoticed by others, but must be done to please the God within you. Every act of genuine Seva attracts the Grace of God.
Pelayanan adalah penebusan dosa tertinggi dan melayani setiap makhluk hidup sama artinya dengan melayani Tuhan. Banyak melakukan tindakan pelayanan sebagai 'pelayanan sosial', bukanlah sebagai Sadhana. Melalui Seva Sadhana, Hanuman menyatu dengan Sri Rama, seperti sungai menyatu dengan laut. Arjuna juga mendapatkan berkat Tuhan (Sri Krishna) dengan melakukan Sadhana. Ia mengikuti nasihat Krishna, "Mamanusmara Yuddhyacha - berperanglah, dengan Aku selalu ada dalam pikiranmu." Engkau juga harus selalu menyimpan Tuhan selalu dalam pikiranmu menjadikan Tuhan sebagai yang terpenting untuk setiap tugas yang engkau lakukan. Engkau hendaknya melayani siapapun yang membutuhkan dengan penuh ketulusan hati dan mengalami sukacita yang dihasilkan dari melakukan tindakan pelayanan terebut. Ini mungkin kecil dan bahkan tidak diketahui oleh orang lain, tetapi harus dilakukan untuk menyenangkan Tuhan di dalam dirimu. Setiap tindakan Seva yang dilakukan dengan ikhlas akan dapat menarik berkat Tuhan. (Divine Discourse, Nov 19, 1981)
-BABA
No comments:
Post a Comment