A person driving a car may concentrate on the road, anxious to save oneself and others from accident. Fear is what induces single-mindedness in this case. But Love is a greater force to aid concentration. Steady and resolute love makes one’s concentration become intense and unshakeable. Faith develops into love and love results in concentration. Prayer is possible and begins to yield fruit, under such conditions. Pray, using the Name as a symbol of the Lord; pray keeping all the waves of the mind stilled. Pray, as the performance of a duty for your very real existence, as the only justification for your coming into the world, as man.
Seorang yang mengendarai mobil dapat berkonsentrasi pada jalan, mencemaskan keselamatan diri sendiri dan orang lain dari kecelakaan. Ketakutanlah yang menyebabkan kesatuan pikiran dalam hal ini. Tetapi Cinta-kasih adalah kekuatan yang lebih besar untuk membantu konsentrasi. Cinta-kasih yang mantap dan terus-menerus akan membuat konsentrasi seseorang menjadi kuat dan tak tergoyahkan. Keyakinan berkembang menjadi cinta-kasih dan cinta-kasih menghasilkan konsentrasi. Dalam keadaan yang demikian, doa dapat membuahkan hasil. Berdoa, menggunakan Nama sebagai simbol Tuhan; berdoa menjaga semua gelombang pikiran terhenti. Berdoalah, sebagai kewajiban untuk menunjukkan keberadaanmu, sebagai satu-satunya dasar kebenaran bagimu untuk lahir ke dunia, sebagai manusia. (Divine Discourse, Nov 23, 1961)
-BABA
No comments:
Post a Comment