The hopes raised by the advances of science and technology have proved dupes. While science has overcome the barriers of time, distance and nationality, it has done little to promote better understanding between man and man, and nation and nation. However there are heartening signs that earnest seekers around the world are turning inward to find answers to this crisis. The oneness of all creation affirmed by the ancient seers must be expressed in transcendental love that embraces all people regardless of creed, community or language, to overcome this mammoth challenge. Never forget that the real source of happiness and bliss is the discovery of the true self (Atma) within yourself. All of you are essentially divine. Observe basic human qualities in daily living and raise yourself above the level of animals.
Berharap untuk ditingkatkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan tindakan yang keliru. Sementara ini ilmu pengetahuan telah mampu mengatasi hambatan waktu, jarak dan kebangsaan, telah berbuat banyak untuk meningkatkan pemahaman yang lebih baik antara manusia dengan manusia, dan bangsa dan negara. Meskipun demikian ada tanda-tanda yang menggembirakan bahwa para pencari spiritual di seluruh dunia beralih ke dalam untuk menemukan jawaban atas krisis ini. Kesatuan dari semua ciptaan yang ditegaskan oleh mereka (dahulu kala) harus diekspresikan dalam cinta-kasih transendental yang mencakup semua orang tanpa memperhatikan keyakinan, komunitas atau bahasa, untuk mengatasi tantangan yang besar ini. Jangan pernah lupa bahwa sumber kebahagiaan sejati adalah penemuan diri sejati (Atma) dalam dirimu. Pada dasarnya kalian semua adalah divine. Engkau hendaknya mengamati kualitas dasar manusia dalam kehidupan sehari-hari dan meningkatkan dirimu di atas tingkat hewan. (Divine Discourse, August 1981)
-BABA
No comments:
Post a Comment