We often hear about the concept of equality (Samaanathwa), of each being equal to the rest. It is often a misunderstood notion. For example, all are entitled to the medicines in the hospital; but what is given to one should not be given to another. There can be no equality in dispensing of medicine! Each deserves the medicine that will cure one’s illness. This struggle in the name of equality is only one of the ways in which man is trying to get happiness. In almost all parts of the world, people today are pursuing many such short-cuts and wrong paths to achieve happiness. Of course all are equally entitled to love and sympathy, and to the grace of God. But let Me tell you, without reforming one’s conduct and little acts of daily life, happiness will be beyond reach. Pravartana or behaviour is most important.
Kita sering mendengar tentang konsep kesamaan (Samaanathwa), masing-masing dianggap sama dengan yang lain. Hal ini sering disalahpahami. Sebagai contoh, semuanya berhak untuk mendapatkan obat-obatan di rumah sakit, tetapi apa yang diberikan kepada seseorang tidak harus diberikan kepada orang lain. Tidak akan ada kesamaan dalam pemberian obat! Setiap obat yang sesuai akan menyembuhkan suatu penyakit seseorang. Perjuangan atas nama kesamaan ini hanyalah salah satu cara di mana manusia berusaha untuk mendapatkan kebahagiaan. Di hampir semua bagian dunia, saat ini orang-orang mengejar jalan pintas dan jalan yang salah untuk mencapai kebahagiaan. Tentu saja semuanya sama-sama berhak atas cinta-kasih dan simpati, serta berkat Tuhan. Tetapi Aku akan memberitahukan padamu, tanpa perubahan perilaku seseorang dan tindakan dalam kehidupan sehari-hari, kebahagiaan akan berada jauh di luar jangkauan. Yang paling penting adalah Pravartana atau perilaku. (Divine Discourse, Nov 23, 1964)
-BABA
Saturday, November 2, 2013
Thought for the Day - 2nd November 2013 (Saturday)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment