The same, nameless, formless and attributeless Divinity is referred to as Atma, Brahman or Vishnu by different people. The underlying principle (Atma Tattwa) is one and the same. Take the example of a house. In the front portion of the house, you will find a verandah, then a living room and also a kitchen. Thereafter, you will find a bathroom and a toilet too. Thus, there are different names for different utilities. How did they acquire these names? It is only because they are so divided by walls, for different purposes. But the truth is they are all parts of the same house. Similarly, different people have different names and they establish different relationships with many people like mother, father, brother, etc. From where did these relationships come? Everything is your own making. Remove these barriers. What then remains is a vast expanse of Oneness.
Divinity yang sama, tanpa nama, tanpa wujud dan tanpa atribut disebut sebagai Atma, Brahman atau Vishnu oleh orang yang berbeda. Prinsip yang mendasari (Atma Tattwa) adalah satu dan sama. Ambil contoh sebuah rumah. Di bagian depan rumah engkau akan menemukan beranda, kemudian ruang tamu dan juga dapur. Setelah itu, engkau akan menemukan kamar mandi dan juga toilet. Dengan demikian, ada nama yang berbeda untuk kegunaan yang berbeda. Bagaimana mendapatkan nama-nama ini? Hal ini karena dipisahkan oleh dinding, untuk tujuan yang berbeda. Tetapi sebenarnya semuanya merupakan bagian dari rumah yang sama. Demikian pula, orang yang berbeda memiliki nama yang berbeda dan mereka menjalin hubungan yang berbeda dengan banyak orang seperti ibu, ayah, kakak/adik, dll. Dari mana datangnya hubungan ini? Semuanya karena engkau sendiri yang membuatnya. Singkirkanlah hambatan tersebut, maka yang tersisa adalah hamparan luas Keesaan. (Divine Discourse, Oct 21, 2003)
-BABA
Friday, December 6, 2013
Thought for the Day - 6th December 2013 (Friday)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment