The most important requisite for people in the world is truth based on noble thoughts. True thoughts constitute the real, proper wealth. The absence of good thoughts weakens the will power. With a weak will, one can not accomplish even simple things. To achieve anything worthwhile in life you must strengthen your willpower. Your bad or good fortune is related directly to your thoughts. Sowing the seed of thoughts you reap the fruit known as Karma (deeds). Sowing the seed of Karma, you then reap the fruit called practice (Abhyaasa). From Abhyaasa, you reap the fruit of character (Sheela). From Sheela you reap the fruit of good fortune (Adrushtam). Thus fortune is based on character, which is based on good practices arising out of good deeds based on good thoughts. Thus with the development of good thoughts, one's good fortune will also grow.
Syarat yang paling penting bagi orang-orang di dunia adalah kebenaran berdasarkan pemikiran mulia. Pikiran yang benar merupakan suatu kekayaan. Tidak adanya pikiran yang baik dapat melemahkan tekad/kemauan. Dengan kemauan yang lemah, orang tidak dapat mencapai apapun bahkan hal-hal yang sederhana. Untuk mencapai sesuatu yang berharga dalam hidup, engkau harus memperkuat tekadmu. Nasib buruk atau baik-mu berhubungan langsung dengan pikiranmu. Taburlah benih pikiran-mu sehingga nantinya engkau menuai buah yang dikenal sebagai Karma (perbuatan). Dengan menabur benih Karma, engkau akan memetik buah yang disebut praktik (Abhyaasa). Dari Abhyaasa, engkau menuai buah karakter (Sheela). Dari Sheela engkau menuai buah yaitu nasib baik (Adrushtam). Jadi nasib itu didasarkan pada karakter, yang didasarkan pada praktik-praktik yang baik yang timbul dari perbuatan baik berdasarkan pikiran yang baik. Jadi dengan perkembangan pemikiran yang baik, nasib baik seseorang juga akan tumbuh. (Divine Discourse, Dec 25, 1994)
-BABA
No comments:
Post a Comment