Date: Wednesday, December 04, 2013
In every one of you, God is the moving spirit, the very Soul; how then can you be evil, when you are here fulfilling God’s purpose, according to His will, His plan and His law? God has endowed you with many faculties so that you may seek Him and reach Him. You are not therefore, a helpless and neglected individual undergoing a sentence of death. You are an embodiment of bliss, born to a rich heritage, which is all yours! Only you fail to ask. Have faith in your destiny and work steadily to attain it! Devotion is attachment to God - you need not leave hearth and home for it. If the seed is planted away from the parent tree, will it grow any different? No! Boil the seed and then it will not grow again. Similarly, boil your instincts and impulses, and scorch the sensory cravings that enslave you. Then you will get nearer to God, wherever you may be.
Dalam diri setiap orang, Tuhan adalah roh/spirit yang bergerak, Jiwa; bagaimana kemudian engkau bisa menjadi jahat, ketika engkau di sini memenuhi tujuan-Nya, sesuai dengan kehendak-Nya, rencana-Nya dan hukum-Nya? Tuhan telah menganugerahi engkau dengan banyak kemampuan sehingga engkau dapat mencari Beliau dan mencapai-Nya. Engkau bukanlah individu yang tak berdaya dan dibiarkan menjalani hukuman mati. Engkau adalah perwujudan kebahagiaan, lahir dari warisan yang berharga, yangmana semuanya adalah milikmu! Engkau hendaknya memiliki keyakinan pada takdirmu dan terus berusaha untuk mencapai itu! Pengabdian adalah keterikatan pada Tuhan - engkau tidak perlu meninggalkan keluarga dan rumah untuk itu. Jika bibit ditanam jauh dari pohon induk-nya, apakah ia akan tumbuh berbeda? Tidak! Jika engkau merebus benih, maka benih itu tidak akan tumbuh lagi. Demikian pula, rebuslah naluri dan impuls/dorongan, dan hanguskanlah keinginan sensorik yang memperbudak engkau. Maka engkau akan lebih dekat pada Tuhan, dimanapun engkau berada. (Divine Discourse, Jun 25, 1960)
-BABA
Date: Thursday, December 05, 2013
Always remember that your education is not merely to amass wealth or to eke out a livelihood. Money cannot confer true happiness. Do not deviate from Right Conduct (Dharma) for the sake of wealth (Dhana). Dharma is our life; Truth is our breath; and Good Reputation is our wealth. You should not crave for worldly name and fame. Once you practise Dharma, you will naturally attain good reputation. Dharma is related to the heart. Practise of Dharma is termed as Ritam which will make you immortal. We have today forgotten the great scholars and those who demonstrated great ideals. We should remember people who have sacrificed their life for a noble cause and try to emulate them. It is the spirit of sacrifice that has protected and sustained this country and this Universe for many generations. Offer your lives for the protection of Dharma and not for amassing wealth.
Ingatlah selalu bahwa pendidikan bukan hanya untuk mengumpulkan kekayaan atau untuk mata pencaharian. Uang tidak bisa memberi kebahagiaan sejati. Janganlah menyimpang dari Kebajikan (Dharma) demi kekayaan (Dhana). Dharma adalah kehidupan kita, kebenaran adalah nafas kita, dan reputasi yang baik adalah kekayaan kita. Engkau hendaknya tidak mendambakan nama dan ketenaran duniawi. Setelah engkau mempraktikkan Dharma, secara alami engkau akan mendapatkan reputasi yang baik. Dharma berhubungan dengan hati. Mempraktikkan Dharma disebut sebagai Ritam yang akan membuatmu abadi. Saat ini kita telah melupakan orang-orang yang berpendidikan dan yang menunjukkan ideal yang mulia. Kita hendaknya mengingat orang-orang yang telah mengorbankan hidup mereka untuk tujuan mulia dan mencoba untuk meniru mereka. Inilah semangat pengorbanan yang telah dipelihara dan ditopang negara ini dan alam semesta ini selama beberapa generasi. Persembahkanlah hidupmu untuk melindungi Dharma dan bukannya untuk menimbun kekayaan. (Divine Discourse, Nov 22, 2003)
-BABA
No comments:
Post a Comment