In the Prahaladha story, consider the emergence of the Lord from a pillar. The significance of the destruction of the pillar is a prelude to the manifestation of the Lord. The illusion relating to the body must be destroyed for the Divine to manifest Himself. The body is no doubt essential up to a point; it is for the performance of right actions and to discover the secret underlying all action. Do not give room for the waywardness of the mind. Purify your mind and direct it towards the righteous path. In the spiritual field there is no royal highway or shortcuts. The path is narrow and straight, and the goal is infinitely precious. Crowds swarm a fish market but only a few go to a diamonds shop. The road to God is for the genuine spiritual aspirants.
Dalam kisah Prahaladha, Tuhan muncul dari pilar. Arti dari hancurnya pilar tersebut merupakan awal manifestasi Tuhan. Ilusi yang berkaitan dengan badan harus dihancurkan karena Divine bermanifestasi dalam diri-Nya. Badan jasmani ini tidak diragukan lagi penting sampai titik tertentu; untuk melakukan tindakan yang baik dan untuk menemukan rahasia yang mendasari semua tindakan. Jangan memberikan ruang bagi ketidakpatuhan pikiran. Engkau hendaknya memurnikan pikiranmu dan mengarahkan ke arah jalan yang benar. Di bidang spiritual tidak ada jalan raya besar atau cara pintas. Jalan sempit dan lurus, dan tujuannya adalah jauh berharga. Massa berkerumun di pasar ikan tetapi hanya beberapa orang yang pergi ke toko berlian. Jalan menuju Tuhan diperuntukkan bagi peminat spiritual yang sejati. (Divine Discourse, Dec 25, 1994)
-BABA
No comments:
Post a Comment