A country does not mean a piece of earth. People make a country. And transformation should not be one dimensional. It is the entire process of refinement by which people get rid of their bad thoughts and actions, and cultivate good thoughts and do good acts in daily life. The value of a person is not derived from his or her educational qualifications alone. The cultural refinement of one’s lifestyle is also essential. A life without culture is like a house without light. A person without culture is like a stringless kite, which is tossed hither and thither. An education bereft of culture is worthless like a counterfeit coin. What is meant by culture? It is the realisation of the inherent Divinity in man and making it manifest in one's way of life.
Sebuah negara bukan saja merupakan bagian dari dunia. Orang-orang membuat suatu negara. Dan transformasi tidak harus menjadi salah satu dimensi. Ini adalah seluruh proses pemurnian dimana orang-orang menyingkirkan pikiran dan tindakan mereka yang buruk, dan menumbuhkan pikiran yang baik dan melakukan perbuatan baik dalam kehidupan sehari-hari. Nilai seseorang bukan berasal dari kualifikasi pendidikannya. Pemurnian budaya dari gaya hidup seseorang juga penting. Hidup tanpa budaya dapat diibaratkan seperti rumah tanpa cahaya. Seseorang tanpa budaya dapat diibaratkan seperti layang-layang tanpa tali, yang terombang-ambing kesana kemari. Suatu pendidikan yang kehilangan budaya akan menjadi tidak berharga seperti uang logam palsu. Apa yang dimaksud dengan budaya? Budaya adalah realisasi Divinity yang melekat dalam diri manusia dan membuatnya terwujud dalam cara hidup seseorang. (Divine Discourse, Nov 22, 1997)
-BABA
No comments:
Post a Comment