People have forgotten their real nature and believe that they are the body, the senses, etc. When these (instruments) crave for objective pleasures, people ignorantly convince themselves that this pleasure is wanted by them! Under this mistaken notion, they seek to fulfill the cravings. They delude themselves that they can secure bliss (ananda) by catering to the body and senses. However they are rewarded with disillusionment, defeat and disaster, and reap pleasure and pain. Though the objective world appears real, one must be aware that it is deluding us. As a result, one has to give up the yearning for deriving pleasure from the objects that appear and attract, both here and hereafter. The false knowledge (a-jnana) can be destroyed only when one knows the Atma (the Divine Self) principle. When the false knowledge disappears, the sorrow produced by one’s involvement in the ups and downs of the world of change (samsara) also gets destroyed. (Sutra Vahini, “Stream of Aphorisms of Brahman”)
Orang-orang telah melupakan sifat sejati mereka dan percaya bahwa mereka adalah badan, indra, dll. Bila instrumen ini mendambakan kesenangan obyektif, mereka dengan ketidaktahuannya meyakinkan diri bahwa kesenangan ini dicari oleh mereka! Berdasarkan gagasan keliru ini, mereka berusaha untuk memenuhi keinginannya. Mereka menipu diri sendiri bahwa mereka dapat mendapatkan kebahagiaan (ananda) dengan memenuhi kebutuhan untuk badan dan indera. Namun mereka mendapatkan kekecewaan, kekalahan dan malapetaka, dan mendapatkan kebahagiaan dan penderitaan. Meskipun dunia objektif nampak sebagai dunia nyata, seseorang harus menyadari bahwa itu menipu kita. Sebagai konsekuensinya, kita harus meninggalkan keinginan untuk mendapatkan kesenangan dari benda-benda yang muncul dan menarik, baik di saat ini dan nanti. Pengetahuan palsu (a-jnana) dapat dihancurkan hanya ketika seseorang mengetahui prinsip Atma (prinsip Atma). Ketika pengetahuan palsu menghilang, penderitaan yang dihasilkan oleh keterlibatan seseorang dalam naik turunnya perubahan dunia (samsara) juga akan hancur.
No comments:
Post a Comment