Two thousand years ago, when narrow pride and thick ignorance defiled mankind, Jesus came as the Embodiment of Love and Compassion and lived among people, holding forth the highest ideals of life. You must pay attention to the lessons He elaborated in the various stages of His life. His first declaration was, “I am the messenger of God”. Yes, each individual has to accept that role and live as examples of divine love and charity. Jesus knew that God wills all. So even when He was on the cross, though He suffered agony, He bore no ill-will towards anyone and in fact exhorted those with Him to treat all as instruments of His Will. "All are one; be alike to everyone" - Practise this attitude in your daily lives. Moon can be seen only through the moonlight. So too God, who is love, can be seen and realised only through love. Love is God, Live in Love. This is the Message I give you.
Dua ribu tahun yang lalu, ketika kebanggaan sempit dan kebodohan mencemari hati manusia, Yesus datang sebagai perwujudan Cinta dan Kasih dan tinggal di antara orang-orang, menjaga ideal kehidupan mulia. Engkau harus memperhatikan pelajaran yang telah dijabarkan-Nya dalam berbagai tahap kehidupan-Nya. Deklarasi pertamanya adalah, "Aku adalah utusan Tuhan". Ya, setiap individu harus menerima peran itu dan hidup sebagai contoh kasih Ilahi dan kemurahan hati. Yesus mengetahui bahwa semuanya adalah kehendak Tuhan. Jadi bahkan ketika Beliau berada di kayu salib, meskipun Beliau menderita kesakitan, Beliau tidak memiliki niat buruk terhadap siapa pun dan bahkan mendesak mereka dengan-Nya untuk memperlakukan semuanya sebagai instrumen kehendak-Nya. "Semuanya adalah satu, berlakulah sama untuk semua orang" - Praktikkanlah sikap ini dalam kehidupanmu sehari-hari. Bulan dapat dilihat hanya melalui sinar bulan. Demikian juga Tuhan, yang adalah kasih, dapat dilihat dan disadari hanya melalui cinta-kasih. Kasih adalah Tuhan, Hiduplah dalam Cinta-kasih. Ini adalah pesan yang Aku berikan padamu. (Divine Discourse, Dec 24, 1980)
-BABA
No comments:
Post a Comment