To discriminate between good and bad, one must resort to scriptures. The Vedas emerged from the Divine Himself and were ‘heard’ by sages attuned to the voice of the Divine, who in turn, taught them to their disciples. This process of imparting the Vedas and the wisdom enshrined in them has continued through many generations of Gurus and disciples until now. The Upanishads, the Brahma Sutra and the Bhagavad Gita contain the very essence of the Vedas. Hence these are designated as ‘three fundamental texts (Prasthana traya)’ of the science of spirituality. Acquisition of higher knowledge alone can fulfil the main purpose of human life; it makes one aware that one is not the inert non-sentient body but an embodiment of being-awareness-bliss. When this truth dawns and is experienced, you are freed from the fog of ignorance and are liberated, in this very life.
Untuk membedakan antara yang baik dan buruk, kita harus mengambil jalan seperti yang tertuang dalam kitab suci. Weda berasal dari Tuhan sendiri dan 'didengar' oleh orang bijak selaras dengan suara Tuhan, yang pada gilirannya, diajarkan kepada murid-murid mereka. Proses menanamkan Veda dan kebijaksanaan diabadikan di dalamnya secara terus-menerus melalui berbagai generasi Guru dan murid sampai sekarang. Upanishad, Brahma Sutra, dan Bhagavad Gita mengandung esensi dari Weda. Oleh karenanya, ketiganya ini ditunjuk sebagai 'tiga teks dasar (Prasthana Traya)' ilmu spiritualitas. Hanya dengan pencapaian pengetahuan yang lebih tinggi saja dapat memenuhi tujuan utama hidup manusia; ini membuat seseorang menyadari bahwa ia bukanlah hanya badan jasmani yang tak berdaya namun merupakan perwujudan dari makhluk-kesadaran-kebahagiaan. Ketika kebenaran ini baru disadari dan dialami, engkau dibebaskan dari kabut ketidaktahuan dan dibebaskan dalam kehidupan ini.
-BABA
No comments:
Post a Comment