Without faith in God, all other possessions are of no avail. Take the example of Duryodhana, who was the lord of an empire. Both Duryodhana and Arjuna went to Krishna before the Kurukshetra battle. Duryodhana wanted only Krishna's army on his side. Arjuna was content to have Krishna alone on his side. This was enough to secure for him victory in the war. All the armies Duryodhana had were of no avail. Duryodhana relied on the clever strategies of his uncle, Shakuni. He had no faith in the divine intelligence of Krishna. The lesson that everyone must learn from this episode is that they must rely, not on their cleverness but on the guidance of their higher intelligence, which transcends ordinary reason and thinking. They should seek the support of That which sustains everything in creation. Place your trust in God.
Tanpa keyakinan pada Tuhan, maka semua kepemilikan kita adalah sia-sia. Lihatlah contoh dari Duryodhana, yang merupakan putra mahkota kerajaan. Keduanya yaitu Duryodhana dan Arjuna pergi untuk menemui Sri Krishna sebelum peperangan di Kurukshetra. Duryodhana hanya menginginkan pasukan Krishna ada bersamanya. Arjuna merasa sangat bersyukur bisa memiliki Krishna saja di sisinya. Ini adalah sudah cukup untuk bisa mendapatkan kemenangan dalam peperangan. Semua pasukan dari Duryodhana menjadi tidak ada artinya sama sekali. Duryodhana bergantung pada kepintaran meracik strategi yang dimiliki oleh pamannya yaitu Shakuni. Ia tidak memiliki keyakinan pada kecerdasan illahi dalam diri Sri Krishna. Pelajaran dari hal ini adalah setiap orang seharusnya tidak bergantung pada kepintaran mereka namun pada tuntunan dari kecerdasan yang lebih tinggi yang melebihi kemampuan argumentasi dan berpikir biasa. Mereka harus mencari dukungan dari Tuhan yang menopang segala sesuatu di dalam ciptaan. Taruhlah keyakinanmu pada Tuhan. (Divine Discourse, Feb 5, 1984)
-BABA