When there is no possibility of achieving and acquiring devotion, charity, peace, and truth, the great and good people who desire to achieve them pray to the Lord within themselves. When the Lord’s will, the needs of spiritual seekers, and the teachings of great persons unite, the happiness of the world will be assured and undiminished. If all humanity prays at one time for unrest, injustice, disorder, and falsehood to be transformed into peace, truth, love, and mutual service, things will certainly become better. There is no other way out. Worrying is fruitless. This is no occasion for despair. It is against the essential nature of people to plead weakness and want of strength. Therefore giving up the search for other means, people must try prayer, service to others, and mutual love and respect. They should delay no longer; they will soon acquire contentment and joy.
Ketika ada ketidakmungkinan untuk mencapai dan mendapatkan bhakti, derma, kedamaian, dan kebenaran maka orang-orang yang suci dan agung yang menginginkan untuk bisa mendapatkan semuanya itu berdoa kepada Tuhan di dalam hati mereka. Ketika kehendak Tuhan, kebutuhan dari penekun spiritual dan ajaran dari para orang-orang yang suci menyatu maka kebahagiaan dunia akan dapat dipastikan dan tidak berkurang. Jika semua umat manusia berdoa serempak agar kegelisahan, ketidakadilan, kekacauan, dan kebohongan diubah menjadi kedamaian, kebenaran, kasih sayang, dan saling melayani maka segalanya akan menjadi lebih baik. Tidak ada jalan keluar yang lain. Merasa cemas adalah tidak ada gunanya. Ini bukan saatnya untuk putus asa. Adalah bertentangan dengan sifat dasar dari manusia mengakui kelemahan dan menginginkan kekuatan. Maka dari itu berhentilah untuk mencari cara yang lain, manusia harus mencoba berdoa, melayani yang lain, dan saling menyayangi dan menghormati. Mereka seharusnya tidak menunggu lagi; mereka akan segera memperoleh kepuasan batin dan suka cita. (Prema Vahini, Ch 70)
-BABA
No comments:
Post a Comment