When you become conscious of the light, acquire wisdom and realise the meaning of existence, you will be transported from agony to ecstasy. Light here does not signify the light of the Sun, the Moon or the lamp, but that of the heart. Wisdom does not refer to scientific wisdom, but enlightenment brought about by the transformation of the heart. What about existence? Awareness of your own true reality is the proper meaning of existence. The awareness of your reality lies in the realisation that you are not the body, the mind or the senses. True realisation lies in understanding the fact that you are based on a transcendental principle that goes beyond the boundaries of matter. One should earnestly investigate the presence of Divinity in human life. Awareness of one’s own duty is tantamount to the awareness of Divinity in human life.
Ketika engkau menjadi sadar akan cahaya, mendapatkan kebijaksanaan dan menyadari makna dari kehidupan, maka engkau akan dipindahkan dari penderitaan yang mendalam menuju kegembiraan yang luar biasa. Cahaya dalam hal ini bukan berarti cahaya matahari, cahaya lampu, atau bulan, namun cahaya hati. Kebijaksanaan bukan mengacu pada kebijaksanaan ilmiah, namun pencerahan yang dihasilkan dari perubahan di dalam hati. Bagaimana dengan kehidupan? Kesadaran akan sifat dirimu yang sejati adalah makna yang cocok untuk kehidupan. Kesadaran akan jati dirimu terdapat pada kesadaran bahwa engkau bukanlah badan, pikiran, atau indera. Kesadaran yang sejati terdapat dalam mengerti kenyataan bahwa engkau adalah berdasarkan pada prinsip yang ada di luar pengertian manusia serta melampaui batasan keadaaan. Seseorang seharusnya dengan jelas melakukan penyelidikan kehadiran Tuhan dalam hidup manusia. Kesadaran akan tugas dan kewajibannya adalah sama dengan kesadaran akan Tuhan dalam hidup manusia. (Summer Showers Ch1, May 20, 1996)
-BABA
No comments:
Post a Comment