Truly, the prayers of the great act as an invitation even for the advent of the Lord. In the external world, when the subjects need any convenience or help, they approach the rulers and inform them of their request. So also, in the internal state, when there is no possibility of achieving and acquiring devotion, charity, peace, and truth, the great and good people who desire to achieve them pray to the Lord within themselves. Then, listening to their prayers, He Himself comes into the world and showers His grace on them. Ramayana and Bhagavata reveal that Lord Rama and Krishna incarnated as an answer to the prayers of the sages. Thus prayers should be offered again and again for the realisation of the task. No one should become desperate and give up prayers if they don’t result immediately in the advent of the Lord.
Sejatinya, doa dari orang-orang yang suci dan agung merupakan sebuah undangan untuk kedatangan Tuhan. Di dunia lahiriah, ketika masyarakat memerlukan bantuan atau kemudahan maka mereka mendekati pihak yang berwenang dan menyampaikan permintaan mereka. Begitu juga dalam dunia batin, ketika tidak ada kemungkinan untuk mencapai dan mendapatkan bhakti, derma, kedamaian, dan kebenaran maka orang-orang yang agung yang menginginkan untuk mendapatkan semua kualitas itu akan berdoa kepada Tuhan di dalam hati mereka. Kemudian, setelah mendengar doa dari mereka yang agung maka Tuhan sendiri datang ke dunia dan mencurahkan rahmat-Nya kepada mereka. Ramayana dan Bhagavata mengungkapkan bahwa Sri Rama dan Sri Krishna mengambil inkarnasi ke dunia sebagai jawaban atas doa-doa para orang-orang yang suci. Jadi doa seharusnya diucapkan terus menerus untuk mencapai tujuan. Tidak ada seorang pun yang boleh putus asa dan berhenti berdoa bila doa tersebut tidak memberikan hasil segera akan kedatangan Tuhan. (Prema Vahini, Ch 70)
-BABA
No comments:
Post a Comment