Whenever the children go astray, wittingly or unwittingly, parents must quickly correct their faults and bring them to the righteous path. The obligations of parents do not end with providing food, schooling and knowledge of worldly matters. The children should also be provided with right values. They should not be made to think that the acquisition of wealth is the be-all and end-all of life. Wealth will not accompany anyone when they leave the world. Wealth is necessary only for meeting your essential needs. Too much wealth is an embarrassment like an oversized shoe. Too little of it is likely to be painful, like a tight fitting shoe. So, it is desirable to have only that amount of wealth that is adequate for your basic needs. It is deplorable that today, in the mad pursuit of money, people are forgetting all human qualities.
Kapanpun anak-anak menjadi nakal dan tersesat, dengan sengaja atau tidak sengaja maka orang tua harus dengan cepat memperbaiki kesalahan mereka dan membawa mereka kembali ke jalan yang benar. Kewajiban dari orang tua tidak berakhir hanya dengan menyediakan makanan, sekolah, dan pengetahuan duniawi saja. Anak-anak juga harus disediakan dengan nilai-nilai yang benar. Mereka seharusnya tidak dibentuk pola pikirnya bahwa mengumpulkan kekayaan adalah segala-galanya dan tujuan dari hidup. Kekayaan tidak akan mengikuti seseorang ketika mereka meninggalkan dunia ini. Kekayaan diperlukan hanya untuk memenuhi kebutuhan dasarmu. Terlalu banyak kekayaan adalah keadaan yang memalukan seperti halnya memakai sepatu yang kebesaran. Sedikit memiliki kekayaan adalah sangat menyakitkan seperti memakai sepatu yang kekecilan. Jadi, adalah hal yang diinginkan hanya memiliki jumlah kekayaan yang cukup bagi kebutuhan dasarmu. Adalah sangat tercela pada saat sekarang dalam tergila-gila mengejar uang, manusia melupakan semua kualitas kemanusiaannya. (Divine Discourse, Feb 5, 1984)
-BABA
No comments:
Post a Comment