Saturday, March 12, 2016

Thought for the Day - 12th March 2016 (Saturday)

Many state that service to humanity (manava-seva) is service to God (Madhava-seva). It is true. Although the service of humanity is holy, unless it is merged in the bigger ideal of divinity in everyone, people won’t benefit, however huge the service. Quoting the slogan is useless if service is done with an eye on name and fame and the fruits of one’s action. Only when you constantly contemplate on the Lord, follow true and righteous means in execution, and work with faith in the essential divinity of people, then the service to humanity truly becomes service to God. Without thoughts of God how can service to God originate? All such talk is mere show. In fact those who are immersed in the uninterrupted contemplation of the Lord need not do any other task at all. The fruit of their prayer itself can make the world holy. However all can’t be thus engaged, so others must prepare for that stage by purifying their mind and diminishing their desires.


Banyak orang yang menyatakan bahwa melayani umat manusia (manava-seva) adalah melayani Tuhan (Madhava-seva). Ini adalah benar. Walaupun pelayanan kepada umat manusia adalah suci, kecuali jika pelayanan ini menyatu ke dalam ideal yang lebih luhur yaitu keillahian yang ada di dalam diri setiap orang, manusia tidak akan mendapat manfaat betapapun besarnya pelayanan itu. Hanya dengan mengulang-ulang pepatah adalah tidak berguna jika pelayanan dilakukan dengan sebuah pandangan akan nama dan ketenaran serta pamrih akan hasil dari perbuatan itu. Hanya ketika engkau secara terus menerus merenungkan tentang Tuhan, mengikuti cara yang benar dan baik dalam pelaksanaannya, dan bekerja dengan keyakinan pada keillahian yang mendasar pada manusia, kemudian pelayanan kepada manusia sejatinya menjadi pelayanan kepada Tuhan. Tanpa memikirkan tentang Tuhan bagaimana mungkin hal yang engkau lakukan menjadi pelayanan kepada Tuhan? Semua perkataan itu hanyalah pamer saja. Sejatinya mereka yang tenggelam dalam perenungan kepada Tuhan secara terus menerus sama sekali tidak perlu melakukan pekerjaan yang lain. Hasil dari doa mereka saja dapat membuat dunia menjadi suci. Bagaimanapun juga tidak semua orang dapat melakukan hal ini, jadi yang lain harus mempersiapkan diri untuk tahapan itu dengan menyucikan pikiran mereka dan mengurangi keinginan mereka. (Prema Vahini, Ch 71)

-BABA

No comments: