When you wear a wristwatch, and someone asks where it was manufactured, you will state that it was made by a Swiss company. We have neither seen the Swiss company nor the watch manufacturer, but are using the watch. Did this watch appear miraculously or did someone take time to manufacture this? You agree that the knowledge and process of assembling watches must exist somewhere and we readily accept that some individual has assembled this watch. If a watch has a creator, what about the Universe? Who can create all these things which are so permanent and steady? When we ask such a question, people simply push away the question and say that these are natural. They do not recognise the creator who has created all this. Not to accept the existence of such a creator is to be foolish and hard-headed.
Ketika engkau memakai jam tangan dan beberapa orang menanyakanmu dimana jam tangan ini dibuat, engkau akan menyatakan bahwa jam tangan ini dibuat oleh perusahaan Swiss. Kita bahkan tidak melihat perusahaan Swiss itu dan juga tidak pembuat jam tangan ini, namun kita sedang memakainya. Apakah jam tangan ini kelihatan ajaib atau apakah seseorang meluangkan waktu untuk membuat jam tangan ini? Engkau setuju bahwa pengetahuan dan proses perakitan jam ini ada di sebuah tempat disana dan kita siap menerima bahwa beberapa individu telah merakit jam tangan ini. Jika sebuah jam tangan mempunyai seseorang yang membuatnya, bagaimana dengan alam semesta ini? Siapa yang dapat menciptakan semua hal ini yang mana begitu permanen dan kokoh?Ketika kita menanyakan pertanyaan yang seperti itu, orang-orang dengan mudahnya mengesampingkannya dan berkata bahwa semuanya ini adalah alami. Mereka tidak mengenali sang pencipta yang telah menciptakan semuanya ini. Tidak menerima keberadaan sang pencipta seperti itu adalah bodoh dan keras kepala. (Divine Discourse, Summer Showers in Brindavan 1974, Vol 1, Ch 3)
-BABA
No comments:
Post a Comment