Saturday, September 16, 2017

Thought for the Day - 15th September 2017 (Friday)

A man sees a ripe fruit on a tree. The mind craves for the fruit, but it cannot fulfil the craving by itself. The feet take him near the tree. The trunk stoops, the hand picks up a stone, the shoulders throw it at the fruit which then falls. The fruit has to be picked up by the fingers, transferred into the mouth, the teeth have to bite into it, masticate it well and the tongue has to take charge to make it reach the stomach. The eating part is thus over. But that does not end the story of the craving for the fruit. Since so many instruments cooperated in the fulfilment, gratitude has to be rendered to each of them. So the stomach sends strength and satisfaction to every limb that shared in the adventure. Every limb acts effectively, promptly and performs its entrusted duty, so your body may live in health and efficiency, alert with all its skills and potentialities. This is true also of the enterprises that you undertake with others. Everyone must resolve to use their full skill and intelligence to discharge their obligations.


Manusia melihat buah yang matang di atas pohon. Pikiran menginginkan buah itu, namun pikiran tidak bisa mendapatkannya dengan sendirinya. Kaki membawanya semakin dekat dengan pohon itu. Tubuh membungkuk dan tangan mengambil sebuah batu, bahu melemparkan batu itu pada buah yang kemudian buah itu jatuh. Buah itu harus diambil oleh jari-jemari, kemudian dibawa ke mulut, gigi harus menggigit dan mengunyah buah itu dengan baik, lidah harus bertugas untuk membawanya ke dalam perut. Proses makan sudah selesai. Namun itu tidak mengakhiri cerita tentang keinginan akan buah. Karena begitu banyak sarana bekerja sama dalam memenuhi keinginan itu, maka rasa terima kasih harus diberikan pada setiap bagian yang terlibat, sehingga perut mengirimkan kekuatan dan kepuasan pada setiap bagian tubuh yang ikut dalam proses kegiatan itu. Setiap bagian anggota tubuh bertindak secara efektif, dengan segera dan menjalankan kewajiban yang dipercayakan, agar tubuhmu dapat hidup sehat dan berguna, sepenuhnya engkau harus sadar dengan keahlian dan potensinya. Hal ini juga benar terkait kegiatan usaha yang engkau jalankan dengan yang lainnya. Setiap orang harus memutuskan untuk menggunakan keahlian dan kecerdasan mereka sepenuhnya untuk menjalankan kewajibannya. (Divine Discourse, Jan 1, 1971)

-BABA

No comments: