Monday, September 25, 2017

Thought for the Day - 24th September 2017 (Sunday)

The word ‘yajna’ means sacrifice; that is the primary purpose of the yajna. You sacrifice riches, comfort, power (all that promotes the ego) and merge in the Infinite. That is the attainment and the end. Yajnas are useful because they support the ideal of sacrifice, and condemn acquisition. They emphasise discipline, rather than distraction. They insist on the concentration of the mind, the tongue and the hand on Godhead. Cynics count the bags of grain and the kilograms of ghee, and ask for more bags and kilograms of contentment and happiness in return! The effects of yajna on the character and the consciousness cannot be measured or weighed in metres or grams. It is immeasurable, though actual and experienceable. The grain and ghee offered in the sacred fire to the accompaniment of Vedic formulae give thousandfold returns; they will cleanse and strengthen the atmosphere all over the world.


Kata ‘yajna’ berarti pengorbanan; itu adalah tujuan utama dari yajna. Engkau mengorbankan kekayaan, kenyamanan, kekuatan (semua hal ini yang meningkatkan ego) dan menyatu dalam yang tidak terbatas. Itu adalah pencapaian dan juga akhir. Yajna berguna karena mendukung pengorbanan yang ideal dan mengecam perolehan. Yajna menekankan pada disiplin dan bukannya gangguan. Yajna menekankan pada konsentrasi pikiran, lidah, dan tangan pada keillahian. Orang-orang sinis menghitung jumlah gandum dan ghee, serta meminta lebih banyak kepuasan dan kesenangan sebagai gantinya! Akibat dari yajna pada karakter dan kesadaran tidak bisa diukur atau ditimbang dalam meter atau gram. Hal ini tidak dapat diukur, walaupun bersifat aktual dan dapat dialami. Gandum dan ghee dipersembahkan dalam api suci yang diikuti dengan lantunan mantra Weda memberikan seribu kali lipat; semuanya ini akan membersihkan dan menguatkan atmosfer seluruh dunia. (Divine Discourse, Dasara, Oct 7, 1970)

-BABA

No comments: