There is no use counting seconds and minutes while doing namasankirtan (act of singing God’s name) thinking, ‘I have done namasankirtan for so many minutes and so many seconds’. Meera sincerely prayed to Lord Krishna, “Swami, I delved deep into the ocean and could get the pearl of Your divine name. Let not this valuable pearl slip from my hand and drop back into the ocean. Having been born in this world, let me sing the glory of the divine name constantly and sanctify my life!” Some people participating in bhajan say, “Today I am not well. I have a sore throat due to cough and cold. I am not able to sing.” True, you may be suffering from cold and cough. But, you can sing within yourself, surely. Do it. That will give you sufficient strength. The divine name is very sacred.
Tidak ada gunanya menghitung detik dan menit saat kita sedang melaksanakan namasankirtan (mengkidungkan nama Tuhan) dengan berpikir, ‘saya telah melaksanakan namasankirtan untuk jangka waktu yang lama’. Meera dengan tulus berdoa kepada Sri Krishna, “Swami, hamba menyelam dalam lautan yang dalam dan bisa mendapatkan mutiara yaitu nama suci-Mu. Tolong jangan sampai mutiara yang sangat berharga ini terlepas dari tangan hamba dan kembali ke dalam lautan. Dengan telah lahir di dunia ini, izinkan hamba melantunkan kemuliaan dari nama Tuhan secara terus-menerus dan menyucikan hidup hamba!” Beberapa orang ikut dalam bhajan dan berkata, “hari ini saya tidak sehat. Saya menderita sakit tenggorokan karena batuk dan pilek. Saya tidak mampu menyanyi.” Betul, engkau sedang menderita karena pilek dan batuk. Namun, pastinya engkau dapat menyanyi di dalam hatimu. Lakukanlah hal itu dan akan memberikanmu kekuatan yang cukup. Nama Tuhan adalah sangat suci. (Divine Discourse, Nov 13, 2007)
-BABA
No comments:
Post a Comment