Worry and grief of one sort or another will always be there, in the past, present, and future, while walking, dreaming, and sleeping. But place faith in the Lord and do your tasks as dedication to Him and they will definitely vanish! Remember the Lord with thankfulness at least thrice or even twice a day; that will give you great peace. Do not give up your worldly duties, but do them with the name of God on your lips. Do not involve yourselves in the affairs of others to the extent that you get so entangled that you cannot extricate yourselves. Spend your time in the contemplation of the beauties of nature, which are spread out before you in earth and sky - lovely green expanses, soothing and joyful cool breezes, the panorama of coloured clouds and the music of the birds. Sing the glories of God as you walk along. Do not talk hatefully, do not get angry, do not disturb the sky with your shouts and curses, and do not pollute the air with vengeful boasts.
Kecemasan dan kesedihan salah satu jenis ini akan selalu ada baik di masa lalu, sekarang, dan masa depan, baik saat berjalan, mimpi, dan tidur. Namun tempatkan keyakinan kepada Tuhan dan lakukan tugasmu sebagai sebuah dedikasi kepada-Nya dan kedua bentuk kecemasan serta kesedihan pastinya akan lenyap! Ingatlah pada Tuhan dengan penuh rasa syukur setidaknya tiga kali atau bahkan dua kali dalam sehari; hal ini akan memberikanmu kedamaian yang sangat besar. Jangan melepaskan kewajiban duniamu, namun kerjakan dengan nama Tuhan di bibirmu. Jangan melibatkan dirimu dengan urusan orang lain sampai engkau menjadi terjerat di dalamnya sehingga engkau tidak bisa melepaskan dirimu. Luangkan waktumu dalam perenungan akan keindahan dari alam yang terbentang di hadapanmu di bumi dan di angkasa – hamparan hijau yang indah, angin sepoi-sepoi yang sejuk, serta menenangkan dan penuh suka cita, panorama dari awan yang warna warni dan alunan suara burung. Lantunkan kemuliaan Tuhan saat engkau berjalan. Jangan berbicara penuh kebencian, jangan menjadi marah, jangan mengganggu langit dengan teriakan dan kutukanmu, dan jangan mencemari uadara dengan bualan penuh dendam. (Divine Discourse, Sep 2, 1958)
-BABA
No comments:
Post a Comment