In all worldly activities, be careful not to offend propriety or the canons of good nature; do not play false to the promptings of the inner voice; be prepared at all times to respect the appropriate dictates of conscience; watch your steps to see whether you are in someone else’s way; and be ever vigilant to discover the truth behind all this scintillating variety. This is your duty, your dharma. The blazing fire of wisdom (jnana), which convinces you that everything is Divine (Sarvam Khalvidam Brahma), will consume into ashes all traces of your egotism and worldly attachment. Whoever subdues egotism, conquers selfish desires, destroys bestial feelings and impulses, and gives up the natural tendency to regard the body as the self that person is surely on the path of dharma; they know that the goal of dharma is the merging of the wave in the sea, the merging of the Self in the Supreme Divine!
Dalam semua aktivitas duniawi, berhati-hatilah untuk tidak melukai nilai kesopanan atau norma-norma yang baik; Jangan mencoba untuk membohongi kata hati; bersiaplah sepanjang waktu untuk menghormati arahan dari suara hati yang benar; perhatikan langkahmu untuk melihat apakah engkau ada di jalan orang lain; dan selalulah waspada untuk mengungkap kebenaran dibalik semuanya dalam perbedaan yang berkilauan. Ini adalah kewajibanmu, dharmamu. Nyala api kebijaksanaan (jnana), yang meyakinkanmu bahwa segala sesuatu adalah Tuhan (Sarvam Khalvidam Brahma), akan menghanguskan semua jejak ego dan keterikatan duniawimu menjadi abu. Siapapun yang menundukkan ego, menaklukkan keinginan yang mementingkan diri sendiri, menghancurkan perasaan serta dorongan binatang, serta melepaskan kecenderungan alami dengan menganggap badan adalah sebagai diri sejati maka orang itu pastinya ada di jalan dharma; mereka mengetahui bahwa tujuan dari dharma adalah menyatu ke dalam gelombang lautan, penyatuan diri sejati dengan Tuhan yang tertinggi! (Dharma Vahini, Ch 1, ‘What is Dharma?’)
-BABA
No comments:
Post a Comment