Man always craves for bliss. The first requisite for achieving Supreme Bliss is a pure heart. One’s heart, which should be white and pure like milk, is today filled with bad thoughts and feelings. Spiritual exercises begin with the purification of the heart and then transforming it into an ocean of milk. When the heart is filled with satwic (pure) qualities, it becomes like a milky ocean. Only then does it become a worthy dwelling for the Lord (Vishnu) whose abode is described as Ksheera Sagara (the Ocean of Milk). But by yielding to tamasic and rajasic (dull and aggressive) impulses, people today have turned their heart into ksharasagaram, a salty ocean. In the salty ocean, we have sharks and whales. Likewise, in the heart of the evil-minded, bad qualities like lust, anger, greed and envy flourish. It is a folly to give room to such evil forces. They must be removed totally so that the Lord may find His rightful place in a heart that is pure and holy.
Manusia selalu mencari kebahagiaan. Syarat pertama untuk mendapatkan Kebahagiaan yang Tertinggi adalah sebuah hati yang murni. Hati seseorang, yang seharusnya putih dan murni seperti susu, saat ini dipenuhi dengan pikiran dan perasaan yang buruk. Latihan spiritual dimulai dengan pemurnian hati dan kemudian mengubahnya menjadi lautan susu. Ketika hati dipenuhi dengan kualitas-kualitas satwik (murni), hati menjadi seperti lautan susu. Hanya setelah itu hati layak menjadi kediaman Tuhan (Vishnu) yang digambarkan sebagai Ksheera Sagara (Lautan Susu). Tetapi dengan menghasilkan dorongan yang bersifat tamasik dan rajas (malas dan agresif), manusia saat sekarang telah mengubah hati mereka menjadi ksharasagaram, lautan garam. Di lautan garam, kita memiliki hiu dan paus. Demikian juga, di dalam hati orang-orang yang berpikiran jahat, sifat-sifat buruk seperti nafsu, amarah, keserakahan, dan iri hati tumbuh dengan subur. Merupakan suatu kebodohan untuk memberi ruang bagi kekuatan jahat semacam itu. Kekuatan jahat itu harus disingkirkan sepenuhnya agar Tuhan dapat menemukan tempat-Nya yang tetap di dalam hati yang murni dan suci. (Divine Discourse, May 3, 1987)
-BABA
No comments:
Post a Comment