Your body is mortal, but life principle (Atma) is imperishable. To attain immortality, have unconditional love for God. Imagine you going to a goldsmith and asking him to make a jewelry of your choice. Your job is only to entrust gold with him with the condition that the weight and design should be to your specification. You must not interfere in how he converts your gold into the jewelery you want. If you stipulate conditions that he should not burn it in fire, or beat it with a hammer, how can you get the ornament that you ordered? Similarly, if you surrender your heart to God with conditions and reservations, how can you attain bliss? What He does with you is His business. Pray to God with unconditional surrender. When all that you possess — your body, mind and intellect are His gifts, where is the need for you to lay conditions? Surrender completely, God will grant you the bliss you deserve!
Tubuhmu adalah fana, namun prinsip hidup (Atma) adalah kekal. Untuk mencapai keabadian, miliki cinta kasih tanpa syarat untuk Tuhan. Bayangkan engkau pergi ke tukang emas dan memintanya untuk membuat sebuah perhiasan pilihanmu. Tugasmu hanya mempercayakan emas itu kepada tukang emas dengan syarat bahwa berat dan design harus sesuai dengan perincianmu. Engkau seharusnya tidak mencampuri dalam bagaimana tukang emas merubah emas itu menjadi perhiasan yang engkau inginkan. Jika engkau menetapkan syarat bahwa tukang emas seharusnya tidak menaruh emas dalam api, atau memukulnya dengan palu, lantas bagaimana engkau bisa mendapatkan perhiasan yang engkau pesan? Sama halnya, jika engkau menyerahkan hatimu kepada Tuhan dengan syarat, bagaimana engkau dapat mencapai kebahagiaan? Apa yang Tuhan lakukan pada dirimu adalah urusan-Nya. Berdoa kepada Tuhan dengan berserah diri tanpa syarat. Ketika semua yang engkau miliki — seperti tubuh, pikiran, dan kecerdasan adalah hadiah dari Tuhan, dimana ada keperluan bagimu untuk memberikan syarat? Berserah diri sepenuhnya, Tuhan akan memberikanmu kebahagiaan yang engkau berhak dapatkan! (Divine Discourse, Nov 23, 1999)
-BABA
No comments:
Post a Comment