Friday, November 16, 2018

Thought for the Day - 16th November 2018 (Friday)

Preoccupation with one's own welfare and happiness is the bane of the dualistic mentality. It breeds discontent and sorrow. Feelings of attachment and aversion sully the mind. The mind can be purified through service. External observances like bathing several times a day, smearing Vibhuti all over and chanting mantras mechanically will not serve to cleanse the mind of impurities. These are only outward show, with nothing spiritual about them. Transcendental knowledge, which will help to raise man from the animal level, can be got through diligent enquiry and steadfast faith. This is being ignored today. Perceiving untruth as truth and treating truth as untruth, people are immersed in accumulating ephemeral objects, considering them as permanent. You must get out of this narrow groove, outgrow your selfish tendencies and learn to regard the whole of mankind as one family. That is true service. Few have such a large-hearted approach today.


Keasyikan dengan kesejahteraan dan kesenangan diri sendiri adalah kutukan dari mental dualitas. Hal ini membiakkan ketidakpuasan dan penderitaan. Perasaan keterikatan dan kebencian menodai pikiran. Pikiran dapat disucikan melalui pelayanan. Ketaatan yang bersifat external seperti mandi beberapa kali sehari, mengusapkan Vibhuti di seluruh tubuh dan melantunkan mantra secara mekanis tidak akan membuat kita bisa membersihkan pikiran dari kotoran. Semua hal ini hanyalah pamer keluar, dan tidak ada yang bersifat spiritual dari hal itu. Pengetahuan yang bersifat kerohanian akan membantu untuk menaikkan manusia dari tingkat binatang, dapat diperoleh melalui penyelidikan yang tekun dan keyakinan yang kuat. Hal ini sekarang diabaikan. Menerima ketidakbenaran sebagai kebenaran dan memperlakukan kebenaran sebagai ketidakbenaran, manusia ditenggelamkan dalam mengumpulkan objek-objek yang bersifat sementara dan memperlakukannya sebagai yang kekal. Engkau harus keluar dari alur yang sempit ini, mengatasi kecenderungan sifat mementingkan diri sendirimu dan belajar untuk menganggap seluruh umat manusia sebagai satu keluarga. Itu adalah pelayanan yang sejati. Hanya beberapa orang saja yang memiliki pendekatan dengan hati yang besar seperti itu hari ini. (Divine Discourse, Nov 19, 1987)

-BABA

No comments: