Wednesday, November 7, 2018

Thought for the Day - 6th October 2018 (Tuesday)

The human being is a composite of man, beast and God, and in the inevitable struggle among the three for ascendency, you must ensure that God wins, suppressing the merely human and the lowly beast. This festival of Deepavali is to express gratitude at the defeat of the demonic tendencies in man, which drag him down from Divinity. Naraka means hell, and Narakasura is the demon whose death at the hands of Krishna is celebrated on this day. He is the personification of all the traits of character that obstruct the upward impulses of man. How did he meet his end? He died with the vision of Lord Krishna. This Consummation is truly admirable. Remind yourself that you must aspire for the destruction of demonic qualities in this very birth. This is the true spirit of Deepavali.


Manusia disusun oleh kualitas manusia, binatang buas, dan Tuhan, di dalam perjuangan yang tidak dapat dielakkan diantara ketiganya ini untuk naik, engkau harus memastikan bahwa kualitas Tuhan yang menang, dengan menekan kualitas manusia dan binatang yang rendah. Perayaan Deepavali ini adalah untuk mengungkapkan rasa syukur akan kekalahan dari kecenderungan raksasa dalam diri manusia, yang mana menarik manusia jatuh dari keilahian. Naraka berarti neraka, dan Narakasura adalah raksasa yang kematiannya di tangan Sri Krishna dirayakan pada hari ini. Narakasura adalah lambang dari semua sifat yang menghalangi hasrat manusia untuk bergerak ke atas. Bagaimana raksasa Narakasura mengalami kematiannya? Dia mati dengan pandangan dari Sri Krishna. Keberhasilan ini benar-benar  dikagumi. Selalu ingatkan dirimu bahwa engkau harus memiliki hasrat untuk menghancurkan sifat-sifat raksasa dalam kelahiran ini. Ini adalah semangat yang sesungguhnya dari Deepavali. (Divine Discourse, Oct 24, 1965)

-BABA

No comments: