Study the lives of our great women who were role-models of patience, fortitude, compassion and sacrifice. Since ancient times, the feminine aspect of the Divine is worshipped. Vedas declare: Where women are honoured and esteemed, there Divinity is present in full potency. Unfortunately, today men consider it demeaning to honour women. This is wrong and is a sign of ignorance. Men should give a honourable place to women. The woman is the Goddess of Prosperity for her home (Grihalakshmi), virtuous spouse (Dharmapatni), mistress of the house (Illalu) and the better half (Ardhangi). People gloat over petty titles conferred on them, but these highest titles conferred on women are valid for all times. A home without a woman is a jungle. Men should not make women weep and shed tears. A home where a woman sheds tears will be ruined. Women too, should endeavor to develop qualities of empathy, compassion, love and sacrifice. They should change themselves and help transform men and children.
Pelajari kehidupan para wanita hebat yang telah menjadi panutan atau teladan dari kesabaran, ketabahan, welas asih, dan pengorbanan. Sejak dari zaman dahulu, aspek feminim dari Tuhan dipuja. Weda menyatakan : Dimana para wanita dihormati dan dihargai, maka disana akan hadir potensi Tuhan sepenuhnya. Namun sangat disayangkan, hari ini laki-laki menganggap adalah merendahkan diri jika menghormati wanita. Hal ini adalah salah dan ini adalah tanda dari kebodohan. Laki-laki harus memberikan tempat yang terhormat kepada wanita. Wanita adalah Dewi kesejahteraan bagi rumah (Grihalakshmi), pasangan kebajikan (Dharmapatni), nyonya rumah (illalu), dan pasangan dari suami (Ardhangi). Manusia memandang rendah gelar yang diberikan kepada wanita, namun gelar-gelar ini yang diberikan kepada wanita adalah bersifat benar sepanjang waktu. Rumah tanpa seorang wanita adalah sebuah hutan. Laki-laki seharusnya tidak membuat wanita bersedih dan meneteskan air mata. Rumah dimana wanita meneteskan air mata akan rusak. Wanita juga seharusnya berusaha untuk mengembangkan kualitas seperti empati, welas asih, kasih, dan pengorbanan. Mereka seharusnya merubah diri mereka dan membantu merubah laki-laki dan anak-anak. (Divine Discourse, Nov 19, 1995)
-BABA
No comments:
Post a Comment