Do not get elated at the riches, status, authority, or the intelligence which you are bestowed with. Consider them as signs of His grace, opportunities of service, and symbols of responsibility given to you on trust, so that you may benefit others. Never seek to exult over others' faults; deal empathetically with others’ shortcomings and mistakes. Always seek the good in them, hear only good tidings about them and never give ear to scandal. Detachment confers fearlessness and gives strength and courage, for, it is desire that weakens you and makes you cringe before those in authority and with influence. Detachment endows you with self-respect, the capacity to stand up to slander and calumny. Some weep at the slightest sign of defeat or disappointment. This is despicable behaviour. Why should you have fear or sorrow, with the Lord installed in the altar of your heart? He is in all beings, at all times. Do you not know He is there, guarding you and guiding you?
Jangan berbesar hati pada kekayaan, status, kekuasaan atau kecerdasan yang engkau dapatkan. Anggaplah semuanya itu adalah sebagai tanda dari rahmat, kesempatan pelayanan dan simbol tanggung jawab yang dipercayakan kepadamu oleh Tuhan, sehingga engkau dapat berguna bagi yang lainnya. Jangan pernah mencari-cari kesalahan orang lain; miliki empati dengan kekurangan dan kesalahan orang lain. Selalulah mencari kebaikan dalam diri mereka, dengarkan hanya hal yang baik tentang mereka dan jangan pernah mendengarkan tentang skandal. Tanpa keterikatan menganugerahkan keberanian dan juga memberikan kekuatan serta tanpa rasa takut, karena keinginan yang melemahkanmu dan membuat dirimu rendah di hadapan mereka yang memiliki kekuasaan dan pengaruh. Tanpa keterikatan memberikanmu kepercayaan diri, kapasitas untuk menghadapi dengan berani segala fitnah. Beberapa tangisan untuk hal yang sepele adalah tanda dari kekalahan atau kekecewaaan. Ini adalah tingkah laku yang tercela. Mengapa engkau harus memiliki ketakutan atau penderitaan, dengan Tuhan bersemayam di dalam altar hatimu? Tuhan bersemayam di dalam semua makhluk hidup, sepanjang waktu. Apakah engkau tidak tahu bahwa Tuhan ada untuk menuntun dan menjagamu? [Divine Discourse, Oct 24, 1965]
-BABA
No comments:
Post a Comment