Without having the right attitude, service done with a spirit of self-conceit is a travesty of service. Eliminate selfishness, which is the cause of dualism and its brood of opposites, joy and sorrow, likes and dislikes, and so on. You must rid yourself of the sense of ‘mine’ and ‘thine’. If your minds are filled with hatred, envy, prejudices and biases, you are not qualified to embark on service activities. "Active workers" (in the Sai movement) should have no feeling of arrogance or ostentation while carrying out the activities. They are indeed the spinal cord of the Sai organisation. As an active worker, you must understand the importance of human values and practice them in your life. You must constantly train yourself to become good men and women, fit to undertake noble tasks. All active workers must be broad-minded, completely free from selfish concerns, and must develop love towards all. Your recipe to experience Divinity must be, ‘Offer services and receive love’.
Tanpa memiliki sikap yang benar, pelayanan yang dilakukan dengan semangat kesombongan diri adalah sebuah parodi pelayanan. Hilangkan sifat mementingkan diri sendiri, yang merupakan penyebab dari dualitas dan keturunannya yang saling bertentangan seperti senang dan sedih, suka dan tidak suka, dsb. Engkau harus melepaskan dirimu sendiri dari perasaan ‘milikku’ dan ‘milikmu’. Jika pikiranmu diliputi dengan kebencian, iri hati, prasangka, dan sikap memihak, engkau tidak memenuhi syarat untuk memulai aktifitas pelayanan. "Pekerja aktif " (dalam pergerakan Sai) seharusnya tidak memiliki perasaan berupa arogansi atau kesombongan saat sedang melakukan aktifitas. Para pekerja aktif sejatinya merupakan tulang belakang dari organisasi Sai. Sebagai seorang pekerja aktif, engkau harus memahami pentingnya nilai-nilai kemanusiaan dan menerapkannya dalam hidupmu. Engkau harus secara tanpa henti melatih dirimu sendiri untuk menjadi pribadi yang baik, cocok untuk menjalankan tugas yang mulia. Semua pekerja aktif harus berpikiran luas dan sepenuhnya bebas dari hasrat mementingkan diri sendiri, dan harus mengembangkan kasih kepada semuanya. Resepmu dalam mengalami ke-Tuhanan harusnya adalah, ‘menawarkan pelayanan dan menerima kasih sayang’. (Divine Discourse, Nov 19, 1987)
-BABA
No comments:
Post a Comment