The home (griha) where the Lord’s Name is not heard is a dark cave (guha)! As you enter home, as you leave it, and while you are in it, perfume it, illumine it and purify it with His Name. Light it as a lamp at dusk and welcome it at dawn as you welcome the Sun. That is the genuine Deepavali, the festival of lamps. Firmly believe that the Name is the boat which will help you cross the sea of worldly life. The Name is more efficacious than the contemplation of the Form. On this Deepavali Day, resolve to light the lamp of Namasmarana (chanting the Name of God) and place it at your doorstep, the lips. Feed it with the oil of devotion, let steadiness be the wick. Let the lamp illumine every minute of your life. The splendour of the Name will drive darkness from outside you as well as from within you. You will spread joy and peace amongst all who come near you.
Rumah (griha) dimana nama Tuhan tidak diperdengarkan adalah sebuah gua gelap (guha)! Ketika engkau memasuki rumah, dan ketika engkau meninggalkannya dan ketika engkau ada di dalamnya, maka berikan wewangian, terangi serta sucikan dengan nama Tuhan. Terangi rumah seperti halnya sebuah lampu menerangi di waktu petang dan menyambutnya seperti engkau menyambut matahari. Itu adalah Deepavali yang sesungguhnya, festival cahaya. Yakinlah dengan mantap bahwa Nama Tuhan adalah perahu yang akan membantumu menyeberangi lautan kehidupan duniawi. Nama Tuhan adalah lebih hebat daripada pemusatan pikiran pada wujud. Di hari Deepavali, tetapkan untuk menyalakan pelita dari lampu Namasmarana (melantunkan nama Tuhan) dan taruhlah itu di pintu gerbangmu yaitu bibir. Isilah pelita itu dengan minyak bhakti, dan jadikan keteguhan hati sebagai sumbunya. Biarkan pelita itu menerangi setiap menit hidupmu. Kemuliaan nama Tuhan akan menghilangkan kegelapan dari luar dan juga di dalam dirimu. Engkau akan menyebarkan suka cita dan kedamaian diantara semua yang datang dekat denganmu. (Divine Discourse, 24-Oct-1965)
-BABA
No comments:
Post a Comment