Every year, since the beginning of history of mankind, people bid grand farewell to the old year and welcome the new year! What happens during the year? Only despair and distress, anxiety and insane fear, isn’t it? Use this year to enquire and discover how you can earn everlasting peace! You can earn it only through Love! Peace is the fruit of the tree of life! Without the fruit, the tree is a barren stump with no value or validity. This fruit is encased in a bitter skin, so that the sweet juice is preserved and guarded! Remove the skin and you can taste the sweetness within and strengthen yourself. The thick rind is symbolic of the six evil passions that encase the loving heart of every human - lust, anger, greed, attachment, pride and hate. Those who remove the rind and contact the sweetness within through hard and consistent discipline, attain the peace we all desire; that peace is everlasting, unchanging, and overwhelming!
Setiap tahun, sejak dari awal sejarah manusia, orang-orang melakukan usaha yang besar untuk mengucapkan selamat tinggal tahun yang lama dan selamat datang tahun yang baru! Apa yang terjadi selama satu tahun? Hanya rasa putus asa dan penderitaan, rasa cemas, dan ketakutan yang menggila, bukan? Gunakan tahun ini untuk mencari dan menemukan bagaimana engkau bisa memperoleh kedamaian yang kekal! Engkau bisa mendapatkannya hanya melalui cinta kasih! Kedamaian adalah buah dari pohon kehidupan! Tanpa buah, pohon itu menjadi tunggul tanpa nilai atau keaslian. Buah ini terbungkus dengan kulit yang pahit, sehingga rasa daging yang manis terlindungi dan terjaga di dalamnya! Buang kulitnya dan engkau dapat merasakan rasa manis di dalam dan menguatkan dirimu sendiri. Kulit yang tebal adalah simbol dari enam sifat jahat yang menutupi hati yang penuh kasih dari setiap manusia – nafsu, amarah, tamak, kesombongan, dan kebencian. Mereka yang membuang kulit dan terhubung dengan rasa manis di dalam melalui disiplin yang keras dan konsisten, mencapai kedamaian yang kita semua inginkan; kedamaian itu yang kekal, tidak berubah, dan berlimpah! (Divine Discourse, Jan 1, 1971)
-BABA
No comments:
Post a Comment