The industrial, agricultural, mercantile, political and administrative - these are like the five vital airs that sustain our activities. These must work in unison, prompted by love and mutual respect. Then alone can the community have peace, security and happiness. This cooperation is unfortunately not visible at the present time. Factional interests, on the other hand, are predominant and the competitive struggle is on in all fields. Excitement blinds reasoning. Passion, violence and cruelty create more problems without solving any. These are now flooding as a deluge. Individuals with no training and no sincere yearning to bear responsibility and discharge the obligations of office are raised to positions of authority. Ability, willingness to discharge duties and to bear burdens - these alone entitle one to hold authority over others. The power that office confers must be handled with gratefulness and reverence. If this is remembered and practised by every worker and officer, their work will give happiness, contentment and peace, both to themselves and to the society of which they are a limb.
Industri, pertanian, perdagangan, politik, dan administrasi – semuanya ini adalah seperti lima udara vital yang menopang kegiatan kita. Semuanya ini harus bekerja serentak, didorong oleh cinta kasih dan saling menghormati. Hanya dengan demikian maka masyarakat bisa mendapatkan kedamaian, keamanan, dan kebahagiaan. Kerja sama ini sangat disayangkan tidak terlihat pada saat sekarang. Kepentingan golongan atau sebaliknya bersifat utama dan persaingan ada di semua bidang. Kegembiraan membutakan kemampuan memberikan alasan. Gairah, kekerasan, dan kekejaman menciptakan lebih banyak masalah tanpa adanya jalan keluar. Hal ini sekarang semakin banyak sebagai sebuah banjir besar. Para individu tanpa adanya pelatihan dan tanpa keinginan yang tulus untuk memikul tanggung jawab dan melaksanakan kewajiban di kantor diangkat pada jabatan yang memiliki kewenangan. Kemampuan, keinginan untuk melaksanakan kewajiban dan menanggung beban – sifat-sifat ini saja yang berhak untuk memiliki kewenangan pada yang lain. Kekuasaan yang diberikan di kantor harus ditangani dengan penuh syukur dan rasa hormat. Jika hal diingat dan dijalankan oleh setiap pekerja dan pegawai kantor, pekerjaan mereka akan memberikan kebahagiaan, rasa syukur, dan kedamaian, baik untuk diri mereka sendiri dan juga masyarakat yang merupakan bagian dari diri mereka. (Divine Discourse, Jan 1, 1971)
-BABA
No comments:
Post a Comment