The cow transforms grass and gruel into sweet strength-giving milk and gives it away in plenty to its master. Develop that quality, that power to transform the food you consume into sweet thoughts, words and deeds of sympathy for all. The child Krishna wept for permission to go along with the cows to the fields of pasture. Yashodha said, "Dear child! Your tiny silken soles cannot walk along those thorny, pebble-filled tracks. I shall get nice little sandals for you. You can go, after the sandals are ready." But Krishna sweetly replied, "The cows whom we serve are not shod. Why should we, who are their servants, avoid the thorns and stones which they cannot avoid?" No wonder the cows and calves of Gokul were immobilised and wept, when Krishna left for Mathura! When you have filled your heart with sympathy for the distressed, the Lord will shower His Grace.
Sapi merubah rumput dan bubur menjadi susu manis yang memberikan kekuatan dan memberikan begitu banyak susu itu kepada majikannya. Kembangkan kualitas itu, kekuatan yang merubah makanan yang engkau makan menjadi pikiran, perkataan, dan perbuatan manis penuh simpati kepada semuanya. Krishna kecil menangis meminta izin untuk ikut bersama sapi ke padang rumput. Yashodha berkata, "anakku yang tersayang! Telapak kaki-Mu yang lembut tidak akan bisa berjalan sepanjang jalan yang berduri dan dipenuhi kerikil itu. Ibu akan memberikan sandal yang bagus untuk-Mu. Engkau dapat pergi setelah sandal itu sudah ada." Namun Krishna kecil dengan manis menjawab, "Sapi-sapi yang kita gembalakan tidak memakai sepatu. Mengapa kita harus memakai sandal, dimana kami yang mengembalakan sapi-sapi itu menghindari duri dan kerikil sedangkan sapi-sapi itu tidak bisa menghindarinya?" Tidak heran sapi-sapi dan anak-anak sapi di Gokul menangis ketika Krishna berangkat ke Mathura! Ketika engkau mengisi hatimu dengan simpati bagi yang tertekan, maka Tuhan akan mencurahkan rahmat-Nya. (Divine Discourse, Jan 11, 1968)
-BABA