Because of the many obstacles and troubles that came to Prahlada, and because of the punishments that were given to him, it was possible for the rest of the world to know how great his devotion was. He never had tears in his eyes and he never exhibited any pain when the demons were harming him. He was only uttering the name of the Lord and was asking the Lord to come to him. Because of such a situation, he was able to promote devotion and show others what real faith and devotion can do. On the other hand, had Prahlada been looked after by his father with care and tenderness and if he took him in his lap, how would Prahlada’s devotion and faith be known to the rest of the world? Even a diamond does not get its value unless we cut the facets on it. Even pure gold will not be turned into a beautiful ornament unless it is repeatedly beaten hard and put into fire. In all pains and troubles, we should recognise only paths for getting ultimate happiness.
Karena banyak halangan dan masalah yang datang pada Prahlada, dan karena hukuman yang diberikan kepadanya, adalah memungkinkan bagi seluruh dunia untuk mengetahui betapa besarnya bhakti yang dimiliki oleh Prahlada. Prahlada tidak pernah meneteskan air mata dan tidak pernah memperlihatkan rasa sakit apapun ketika para raksasa menyakitinya. Prahlada hanya melantunkan nama suci Tuhan dan meminta Tuhan untuk datang kepadanya. Karena situasi yang seperti itu, Prahlada mampu meningkatkan bhakti dan memperlihatkan kepada yang lainnya apa yang dapat dilakukan oleh keyakinan dan bhakti yang sejati. Sebaliknya, apakah Prahlada dirawat oleh ayahnya dengan perhatian dan kelembutan dan jika Prahlada dibawa di atas pangkuan ayahnya, bagaimana bhakti dan keyakinan dari Prahlada dapat diketahui oleh seluruh dunia? Bahkan sebuah permata tidak bisa memperlihatkan nilainya kecuali kita memotong segi-segi yang dimilikinya. Bahkan emas murni tidak dapat dirubah menjadi perhiasan yang bernilai kecuali emas secara berulang kali dipukul dengan keras dan dimasukkan ke dalam api. Dalam semua penderitaan dan masalah, kita seharusnya mengenali bahwa ini hanyalah jalan untuk mendapatkan kebahagiaan yang tertinggi. (Summer Roses on the Blue Mountains, 1976, Ch 3)
-BABA
No comments:
Post a Comment