When Arjuna prayed to Krishna to tell him the true characteristics of a person of steady wisdom, He replied, “Partha! Such a person will be free from all desire and stable in the knowledge and awareness of the Atma only.” Now, there are two processes in this: To give up all the promptings of desire in the mind is the negative process; to implant ever-present joy therein is the positive aspect. The negative process is to remove all the seedlings of wrong and evil from the mind; the positive process is to grow, in the field thus cleansed, the crop of attachment to God! The plucking of the weeds is the negative stage; the cultivation of the crop you need is the positive stage. The weeds are pleasures that the senses draw from the objective world; the crop is attachment to God. The mind is a bundle of wishes, and, unless these wishes are removed by their roots, there is no hope of destroying the mind, which is a great obstacle in the path of spiritual progress.
Ketika Arjuna memohon kepada Sri Krishna untuk mengatakan kepadanya karakteristik yang sebenarnya dari seseorang yang teguh dalam kebijaksanaan, Sri Krishna menjawab, “Partha! Orang yang seperti itu akan bebas dari semua keinginan dan tidak goyah dalam pengetahuan serta kesadaran hanya pada Atma.” Sekarang, ada dua proses dalam hal ini: untuk melepaskan semua dorongan keinginan di dalam pikiran adalah proses yang negatif; untuk menanamkan suka cita yang selalu ada di dalamnya adalah aspek positif. Proses negatif adalah melenyapkan semua benih-benih kesalahan dan kejahatan pikiran; proses positifnya adalah untuk menumbuhkan, di ladang yang telah dibersihkan, hasil panen berupa keterikatan pada Tuhan! Mencabuti tanaman pengganggu adalah tahapan negatif; meningkatkan panen yang engkau butuhkan adalah tahapan yang positif. Hama pengganggu adalah kesenangan yang diperoleh indera dari dunia objektif; panennya adalah keterikatan kepada Tuhan. Pikiran adalah sebuah kumpulan keinginan, dan kecuali keinginan-keinginan ini dilepaskan dari akarnya, maka tidak ada harapan dalam menghancurkan pikiran yang mana adalah penghalang yang paling besar dalam jalan kemajuan spiritual. (Gita Vahini, Ch 5)
-BABA
No comments:
Post a Comment