It was said (by a devotee who spoke) the world is becoming full of Sai (Saimayam), that the name of Sai is on everyone’s lips. I want it to go deeper. And I do not insist that it should be the Name “Sai”. The world must become Paramatma-mayam (suffused with the Supreme Lord), that is all; however many Names and Forms that the Paramatma may have on the lips of people and before their mental eyes. It is the same substance poured into different moulds. Like sugar dolls that children seek - cats and dogs, cows and horses, they are all of the self-same sweetness; this child prefers this shape and this name; the other one weeps for another doll. The same divine substance appears in different times and places, assuming different Names. When the forces of evil and hatred overwhelm them, the Good accept the Lord as their Charioteer, and He enables them to overpower foes.
Dikatakan oleh seorang bhakta yang tadi berbicara bahwa dunia akan menjadi penuh dengan Sai (Saimayam), nama Sai ada di bibir setiap orang. Aku ingin masuk lebih dalam. Dan Aku tidak memaksa bahwa harus nama “Sai”. Dunia harus menjadi Paramatma-mayam (diliputi dengan Tuhan yang tertinggi), itu saja; betapapun banyak nama dan wujud yang Paramatma miliki di bibir setiap orang dan di depan mata batin mereka. Ini adalah substansi yang sama yang dituangkan ke dalam cetakan yang berbeda. Seperti boneka gula yang anak-anak sangat sukai – bentuk kucing dan anjing, sapi dan kuda, semuanya itu adalah memiliki rasa manis yang sama; anak ini lebih menyukai bentuk dan nama ini; sedangkan anak yang lain menangis untuk bentuk yang lainnya. Tuhan yang sama hadir dalam waktu dan tempat yang berbeda, dengan menerima nama yang berbeda. Ketika kekuatan jahat dan kebencian menguasai mereka, yang baik menerima Tuhan sebagai kusir mereka dan Tuhan menjadikan mereka agar mampu mengalahkan musuh-musuh itu. (Divine Discourse, Feb 26, 1961)
-BABA
No comments:
Post a Comment