What people have to learn today is to give up attachments to the things of the world and seek the love of God. When one cultivates the love of God, renouncing worldly things becomes as simple as leaving hold of a handkerchief. Clinging to property is difficult. Giving it up is easy when people have understood the meaning of God's love. Let people, wherever they may be, in villages or towns, cultivate faith in God, develop love and share it with one and all. Then they will experience ineffable bliss. Liberation will not come through meditation or penance. Love is the only means. When you render service with love, it will become meditation, penance and all else. Love is the fifth Purushartha, the supreme goal of life. Love is also the panacea for all the ills that affect society today.
- Divine Discourse, Jan 14, 1995.
Dedicate your minds to God. In due course, you will merge in the Divine and become one with God.
Apa yang manusia harus pelajari hari ini adalah melepaskan keterikatan pada benda-benda duniawi dan mencari kasih Tuhan. Ketika seseorang memupuk kasih pada Tuhan, melepaskan benda-benda duniawi menjadi semudah melepaskan sapu tangan. Terikat pada kepemilikan adalah sulit. Melepaskannya adalah mudah ketika manusia telah mengerti makna dari kasih Tuhan. Biarkan manusia, dimanapun mereka berada, apakah di desa atau di kota, pupuklah keyakinan pada Tuhan, kembangkan kasih dan bagilah kasih dengan semuanya. Kemudian mereka akan mengalami kebahagiaan yang tidak terlukiskan. Pembebasan tidak akan datang melalui meditasi atau penebusan dosa. Kasih adalah satu-satunya sarana. Ketika engkau memberikan pelayanan dengan kasih, maka pelayanan ini akan menjadi meditasi, penebusan dosa dan semua yang lainnya. Kasih adalah bagian kelima dari Purushartha yaitu tujuan tertinggi dari hidup. Kasih juga adalah obat mujarab bagi semua penyakit yang menjangkiti masyarakat pada saat sekarang.
- Divine Discourse, Jan 14, 1995.
Dedikasikan pikiranmu pada Tuhan. Pada saatnya nanti, engkau akan menyatu dengan Tuhan dan menjadi satu dengan-Nya.
No comments:
Post a Comment