Saturday, January 20, 2024

Thought for the Day - 20th January 2024 (Saturday)

The scientist is one who has an external vision. The one who has an internal vision is a saint. If you draw the figure of a circle, that which ends wherefrom it started in the full circle has been described as Poornam (the full or the whole). The Full Circle represents spirituality. For, in it the end and the beginning are the same. Spirituality knows no difference between beginning and end. To understand what is science, you cut the full circle into two halves. The left half is a semicircle which resembles the English letter "C”. "C" is science, that is, it begins at one point and ends at another. Between these two points, there is a big gap, which is called agamyagocharam -  it is beyond reach, invisible and incomprehensible. Matter and Spirit may be regarded as two semicircles. Scientists are only investigating Matter and are ignoring the Spirit. The two parts have been described in Vedantic parlance as Prakruti and Paramatma (Nature and God). The scientist is the one who enquires into the nature of creation. The saint is one who seeks to know the Creator. Once you understand the Creator, you can understand the whole of creation. 


- Divine Discourse, May 06, 1988.

Spirituality = Spirit of Love. Science = Split of Love.


Ilmuwan adalah seseorang yang memiliki pandangan ke luar. Seseorang yang memiliki pandangan ke dalam adalah seorang guru suci. Jika engkau menggambar sebuah lingkaran, titik itu berakhir persis dimana titik itu dimulai sehingga membentuk lingkaran penuh yang dijelaskan sebagai Poornam (penuh atau utuh). Lingkaran penuh melambangkan spiritualitas. Karena, dalam lingkaran antara awal dan akhir adalah sama. Spiritualitas tidak mengenal perbedaan antara awal dan akhir. Untuk memahami apa itu ilmu pengetahuan, engkau potong lingkaran penuh itu menjadi setengah bagian. Setengah bagian kiri yang melambangkan abjad "C”. "C" adalah ilmu pengetahuan, yang mana dimulai dari satu titik dan berakhir pada titik lainnya. Diantara kedua titik itu, ada sebuah kesenjangan yang besar, yang mana disebut dengan agamyagocharam -  itu di luar jangkauan, tidak terlihat dan sulit dipahami. Materi dan Jiwa bisa dianggap sebagai dua setengah lingkaran. Para ilmuwan hanya meneliti materi dan mengabaikan Jiwa. Kedua setengah lingkaran ini telah dijelaskan dalam bahasa Wedanta sebagai Prakruti dan Paramatma (Alam dan Tuhan). Ilmuwan adalah seseorang yang menyelidiki sifat ciptaan. Sedangkan guru suci adalah seseorang yang mencari untuk mengetahui sang Pencipta. Saat engkau memahami sang Pencipta, engkau dapat memahami seluruh ciptaan. 


- Divine Discourse, May 06, 1988.

Spiritualitas = Jiwa dari kasih sayang. Ilmu pengetahuan = Pemisah kasih sayang.

No comments: