Worship the Lord and offer Him these flowers (nonviolence, sense control, compassion, fortitude, peace, austerity, meditation and truth). Now, when other flowers are used, devotion does not last after one comes out of the altar room! When one crosses that door-step, anger, hatred and anxiety possess him and degrade him. Without developing the qualities indicated by the eight flowers how can any one win the grace of God? Engaged in ‘Asatya Narayana Vrata’ (False Satyanarayana vow) on all 364 days, what is the good you hope to get doing true Satya Narayana Vrata on the 365th day of the year? When you claim to be Sai devotees, justify the claim by cultivating these flowers of virtue and offering them to God.
- Divine Discourse, Oct 06, 1981.
True worship consists in regarding all the forms as one and worshipping the Divine in the form of Love and Truth.
Pujalah Tuhan dan persembahkan kepada Tuhan bunga-bunga ini yaitu : tanpa kekerasan, pengendalian Indera, welas asih, ketabahan, kedamaian, tapa brata, meditasi dan kebenaran. Sekarang, ketika bunga yang lain digunakan, bhakti menjadi tidak bertahan lama setelah seseorang keluar dari ruang doa! Ketika seseorang melewati ambang pintu itu, maka kemarahan, kebencian dan kecemasan merasuki dan menjatuhkannya. Tanpa mengembangkan kualitas-kualitas yang ditunjukkan oleh delapan bunga itu, bagaimana seseorang bisa mendapatkan rahmat Tuhan? Dengan terlibat dalam ‘Asatya Narayana Vrata’ (tirakat Satyanarayana palsu) selama 364 penuh, apa kebaikan yang engkau harapkan bisa diperoleh dengan menjalankan Satya Narayana Vrata yang benar di hari ke 365? Ketika engkau menyatakan menjadi bhakta Sai, benarkan pernyataan itu dengan menanam bunga-bunga kebajikan ini dan mempersembahkannya kepada Tuhan.
- Divine Discourse, Oct 06, 1981.
Ibadah yang sejati terdapat dalam menganggap semua bentuk sebagai satu kesatuan dan memuja Tuhan dalam wujud kasih dan kebenaran.
No comments:
Post a Comment