Pranayama is the practice (sadhana) by which you hold your breath (prana).
Its significance may be understood when we recognise that there are five
different vital airs namely, prana, apana, vyana, udana and samana. The process
by which these vital airs are controlled is called Pranayama and this gives
inner vision. In Pranayama the three different kinds of stages are Rechaka
(exhaling), Puraka (inhaling) and Kumbhaka (holding breath). Through Rechaka
and Puraka one is able to get control over the various vital airs and take them
in. Holding the airs (breath) during the process is kumbhaka. Along with this,
Prathyahara, should be observed to attain bliss. The organs and the mind always
wish to look at and concern themselves with the external objects. The mind
develops sensuous desires by looking at them. As a result of these desires, the
mind becomes impure. Prathyahara consists in turning the mind inwards and away
from the external objects.
Pranayama adalah
praktek (sadhana) yang mana engkau menahan nafas (prana). Signifikansinya dapat
dipahami ketika kita menyadari bahwa ada Pancaprana yaitu, prana, apana, vyana,
udana, dan samana. Proses yang mana vital airs (udara vital) dikendalikan
disebut Pranayama dan ini memberikan penglihatan batin. Dalam Pranayama, ada tiga
macam tahapan yaitu Rechaka (menghembuskan napas), Puraka (menghirup napas) dan
Kumbhaka (menahan napas). Melalui Rechaka dan Puraka seseorang bisa mengontrol
berbagai vital airs dan membawanya masuk. Menahan napas selama proses ini
disebut dengan Kumbhaka. Seiring dengan ini, Prathyahara, harus diamati untuk
mencapai kebahagiaan sejati. Organ-organ dan pikiran selalu ingin melihat dan
menyibukkan diri dengan objek-objek eksternal. Pikiran mengembangkan keinginan
sensual dengan melihat mereka. Sebagai hasil dari keinginan-keinginan tersebut,
pikiran menjadi tidak murni. Prathyahara terdiri dari memusatkan pikiran dan
menjauh dari objek-objek eksternal.
-BABA
No comments:
Post a Comment