Persist in your Sadhana (spiritual discipline) till you reach the goal. Once the walls are completely built, the scaffolding is removed; so too, when the vision of Reality is attained, the various forms of Sadhana (like meditation, contemplation, worship, devotional singing, etc.) adopted by you can be dispensed with. Congenial company is most necessary for you to persist in your Sadhana. You will be shaped by the company you keep; you will be fouled by the foul thoughts of the people among whom you move. So be ever vigilant of the company you keep; the pure water that falls as rain from the sky is changed into a hundred tastes and colours by the soil on which it falls. Be alert! You must also look out for every chance to dwell on noble thoughts, do elevating tasks and curb the downward pull of the ego.
Tetaplah melakukan Sadhana (disiplin spiritual) sampai engkau mencapai tujuan. Setelah dinding benar-benar dibangun, maka scaffolding (struktur sementara di luar gedung yang terbuat dari papan kayu dan tiang logam) dapat dihilangkan, demikian juga, ketika visi Realitas dicapai, berbagai bentuk Sadhana (seperti meditasi, kontemplasi, ibadah, menyanyikan kemuliaan Tuhan/ Bhajan, dll) yang engkau pakai dapat dilepaskan (tidak dilakukan lagi). Pergaulan yang sesuai sangat engkau perlukan dalam melakukan sadhana. Engkau akan dibentuk oleh pergaulan yang dilakukan; engkau akan dipenuhi dengan pikiran buruk orang-orang yang bergerak didalamnya. Jadi tetaplah waspada dengan pergaulanmu; air murni yang jatuh sebagai hujan dari langit berubah menjadi seratus rasa dan warna sesuai dengan tanah dimana air tersebut terjatuh. Waspadalah! Engkau juga harus melihat keluar untuk setiap kesempatan untuk memikirkan pikiran-pikiran yang mulia, tingkatkanlah dalam melakukan kewajiban dan turunkanlah ego.
-BABA
No comments:
Post a Comment