What greater misfortune can there be than to cavil at others' faults and to
be blind to one's own; to jeer at others' looks, not noticing one's own
ugliness? To have such qualities from birth - can there be a greater sin than
this? Is this culture? Embodiments of love! The observance of morality in daily
life, the divinisation of all actions and thoughts, and adherence to ideals -
all these together constitute culture. Students today do not make the requisite
efforts to understand the sacredness and value of this culture. Samskrit,
Samskriti, Samskara are all terms which have been derived from the roots, Sam
and Krit. Bharatiya Samskriti (Indian culture) is a composite of purity,
divinity, sublimity and beauty; not of narrow-minded ideas and ideals. "Lokaa
samasthaas-sukhino bhavanthu!" (May all beings everywhere be happy) is the
benedictory motto of our sacred culture.
Apakah ada malapetaka
yang lebih besar daripada mencela orang lain 'menyalahkan dan membutakan diri sendiri,
untuk mengejek orang lain, tidak memperhatikan keburukan diri sendiri? Dengan memiliki
sifat-sifat seperti itu sejak lahir - adakah dosa yang lebih besar dari ini? Inikah
budaya kita? Perwujudan kasih! Ketaatan terhadap moralitas dalam kehidupan
sehari-hari, divinisation dari semua tindakan dan pikiran, dan kepatuhan pada ideal
- semua ini bersama-sama membentuk budaya. Saat ini, para siswa tidak membuat
upaya yang diperlukan untuk memahami kesucian dan nilai budaya ini. Samskrit,
Samskriti, Samskara adalah istilah yang telah diturunkan dari akarnya, Sam dan
Krit. Samskriti Bharatiya (budaya India) adalah gabungan dari kemurnian, keilahian,
kemuliaan, dan keindahan, bukan berpikiran sempit pada ide/ gagasan dan ideal.
"Lokaa samasthaas-sukhino bhavanthu!" (Semoga semua makhluk berbahagia)
adalah semboyan mengucapkan syukur dari budaya kita yang suci.
-BABA
No comments:
Post a Comment