Intellectual scholarship is not very essential for a spiritual aspirant. Develop bliss not by merely mastering difficult scriptures but by cultivating love which begins in your very own home and family, and spreads to all creatures in the Universe. Put down the sharp edged weapon that seeks to analyse and chop the arguments of the opponent, cutting the other’s point of view to pieces. Take the delicacy of love and distribute it to one and all; win over recalcitrant hearts and give joy to all. That is the path of love, along which I shall lead you and guide you. God knows your name, your degrees, profession, status and past, and reveals Himself to you many times, only to satisfy you and give you a glimpse of His love, so that you can mix it with a little of your own and make your life joyful.
Pengetahuan intelektual bukanlah merupakan sesuatu yang esensial bagi para peminat spiritual. Mengembangkan bliss ‘kebahagiaan abadi’ tidak hanya dengan menguasai kitab suci yang sulit tetapi dengan menanamkan cinta kasih yang dimulai dari rumahmu dan keluargamu sendiri, dan menyebarkannya ke semua makhluk di alam semesta. Singkirkanlah pedangmu yang cenderung suka menganalisa serta memotong argumentasi dari lawan-lawanmu. Ambillah cinta-kasih yang mampu melembutkan hati dan sebarkanlah untuk semuanya; menangkanlah hati yang keras dan berikanlah sukacita bagi semuanya. Itulah jalan cinta-kasih, sepanjang jalan dimana Aku akan menuntunmu dan membimbingmu. Tuhan mengetahui namamu, gelarmu, profesimu, statusmu dan masa lalu-mu, dan menampakkan diri-Nya padamu berkali-kali, hanya untuk memuaskan engkau dan memberikan sekilas dari cinta kasih-Nya, sehingga engkau dapat membaurkannya dengan dirimu sendiri dan membuat kehidupanmu penuh dengan sukacita.
-BABA
No comments:
Post a Comment