Birth as a human being is a unique chance. For, human beings alone are endowed with discriminating intelligence, that is, the power to reason out the best amongst alternative courses. You are, by design, very far from the animal kingdom (pashu) and very near to Divine (Pashupathi). Do not relapse into animality. Imbibe love, nobility and majesty from the scriptures; they are so full of it! For example, look at the grandeur in behaviour portrayed in Ramayana! After the war, when Ravana fell, Rama sent Lakshmana to the battlefield with the message to see that he is treated like the Emperor of Lanka, and not as a despised enemy. The scriptures have in them such lessons that portray the majesty of virtue (Seelam), action (Kriya) and feelings (Bhava).
Terlahir sebagai manusia adalah merupakan suatu kesempatan yang unik. Sebab, hanya manusia yang diberkati dengan kecerdasan diskriminatif, yaitu kemampuan untuk membedakan, karena manusia diberkati dengan akal. Manusia sesungguhnya sangat jauh dari dunia hewan (pashu) dan sangat dekat dengan Ilahi (Pashupathi). Janganlah kembali ke sifat-sifat yang buruk yaitu ke sifat-sifat hewani. Engkau hendaknya menyerap cinta-kasih, budi luhur, dan kemuliaan dari Kitab Suci. Misalnya, kemuliaan tingkah laku yang digambarkan dalam Ramayana! Setelah usai peperangan, ketika Rahwana terbunuh, Rama mengirim Lakshmana ke medan perang dengan amanat agar Rahwana diperlakukan seperti Maharaja Lanka, dan bukan sebagai musuh yang dibenci. Kitab suci di dalamnya memuat pelajaran tersebut yang menggambarkan kemuliaan dari kebajikan (Seelam), tindakan (Kriya) dan perasaan (Bhava).
-BABA
No comments:
Post a Comment