A person's life may be compared to a stalk of sugar cane. Like the cane, which is hard and has many knots, life is full of difficulties. But these difficulties must be overcome to enjoy the bliss of the Divine, just as the sugarcane has to be crushed and its juice converted into jaggery to enjoy the permanent sweetness of jaggery. Enduring bliss can be got only by overcoming trials and tribulations. Gold cannot be made into an attractive jewel without it being subjected to the process of melting in a crucible and being beaten into the required shape. When Bhagawan address devotees as Bangaaru (Golden one), He is considering you as very precious. Go through the vicissitudes of life with forbearance and become attractive jewels. Do not allow yourself to be overwhelmed by obstacles. Lead exemplary lives with self-confidence and firm faith in God.
Kehidupan seseorang dapat disamakan dengan batang tebu. Seperti batang tebu, yang kaku dan memiliki banyak knot/benjolan, hidup ini penuh dengan kesulitan. Tetapi kesulitan-kesulitan ini harus diatasi untuk menikmati kebahagiaan Ilahi, seperti tebu harus dihancurkan dan jus/sari buah yang dihasilkan diubah menjadi jaggery untuk menikmati manisnya jaggery yang permanen. Kebahagiaan seperti itu bisa didapat hanya dengan mengatasi cobaan dan kesengsaraan. Emas tidak dapat dibuat menjadi permata yang menarik tanpa proses peleburan dan dipukuli untuk diubah menjadi bentuk yang diinginkan. Ketika Bhagawan menyapa devotee/bhakta sebagai Bangaaru (Emas), Beliau sedang menganggap engkau sebagai sesuatu yang sangat berharga. engkau hendaknya berangkat melalui perubahan hidup dengan kesabaran dan menjadi perhiasan yang menarik. Jangan biarkan dirimu dipenuhi dengan rintangan. Jalanilah kehidupan yang patut dicontoh/menjadi teladan dengan kepercayaan diri dan keyakinan yang kuat pada Tuhan.(Divine Discourse, Jan 15, 1992)
-BABA
Tuesday, January 14, 2014
Thought for the Day - 14th January 2014 (Tuesday)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment