Monday, January 6, 2014

Thought for the Day - 5th & 6th January 2014

Date: Sunday, January 05, 2013

If you happen to see a wicked person, do not immediately think of that person as being bad. The bad actions of that person are due to the body, but within that person is the same Atma that is also in you. This unity, this Atmic Principle, is what you must focus on. Deal with this other person with the feeling that the Self in you is also present in the other. This is the way to develop love for all beings. Also do not bear ill will towards any country but be alike to all. Do not criticise the culture of other countries. Love your culture as your mother, just as people of other lands love their respective cultures. If you live like this, you will, without question, become an ideal person. You must spiritualise your attitude, tendencies, and mind.

Jika engkau kebetulan melihat orang yang berkelakuan buruk, jangan langsung berpikir orang itu sebagai orang yang jahat. Tindakan buruk orang tersebut adalah karena badan jasmani, tetapi dalam diri orang tersebut ada Atma yang sama yang juga ada di dalam dirimu. Kesatuan ini, Prinsip atma ini, adalah yang harus engkau perhatikan. Perlakukan orang lain dengan perasaan bahwa Atma dalam dirimu ada juga dalam diri orang lain. Inilah cara untuk mengembangkan cinta-kasih bagi semua makhluk. Juga janganlah memandang buruk terhadap negara manapun. Jangan mengkritik budaya negara lain. Cintai budayamu sebagai ibumu, sama seperti orang lain juga mencintai budayanya masing-masing. Jika engkau hidup seperti ini, engkau tidak akan memiliki pertanyaan, engkau menjadi orang yang ideal. Engkau harus membuat sikap, kecenderungan, dan pikiranmu tetap dalam suasana spiritual.

-BABA


Date: Monday, January 06, 201

The flower of forbearance (kshama) is very dear to the Lord. The Pandavas suffered a lot at the hands of the Kauravas. But it was the virtue of forbearance that protected the Pandavas and made them an ideal to the rest of the world. The other flower that we must offer to God is Shanti (peace). One should remain peaceful through all the vicissitudes of life. Only then can one attain divine grace. Peace is needed at the physical, mental and spiritual levels. Peace is not external, it is present within. You are the embodiment of peace. In the worldly life, there are bound to be many hardships, but one should not be perturbed. One should bear all sufferings with fortitude and patience. Human life is given not merely to enjoy the worldly pleasures. Life becomes meaningful only when one experiences the peace that originates from the heart.

Bunga kesabaran (Kshama) adalah sesuatu yang berharga untuk Tuhan. Pandawa banyak mengalami penderitaan di tangan Korawa, tetapi karena kesabarannya, itu yang melindungi Pandawa dan membuat mereka menjadi ideal/idaman bagi seluruh dunia. Bunga lainnya yang harus kita persembahkan kepada Tuhan adalah Shanti (kedamaian). Seseorang harus tetap dalam kedamaian melewati semua perubahan hidup, baru setelah itu, seseorang dapat mencapai berkat Tuhan. Kedamaian dibutuhkan pada tingkat fisik, mental, dan spiritual. Kedamaian tidak berada di luar dirimu, namun ia ada di dalam dirimu. Engkau adalah perwujudan kedamaian. Dalam kehidupan duniawi, pasti akan ada banyak kesulitan, tetapi janganlah khawatir. Seseorang harus menanggung semua penderitaan dengan ketabahan dan kesabaran. Kehidupan manusia diberikan bukan hanya untuk menikmati kesenangan duniawi. Hidup menjadi bermakna hanya ketika seseorang mengalami kedamaian yang berasal dari hati.

-BABA

No comments: