The tongue is the armour of the heart, it even guards your life. Loud talks, long talk, wild talk, talk full of anger and hate all these affect your health. They breed anger and hatred in others; they wound, they excite, they enrage, and they estrange. Why is silence said to be golden? The silent person has no enemies, though he or she may not have friends. They have the leisure and the chance to dive within them and examine their own faults and failings. They no more have inclination to seek them in others. If your foot slips, you suffer a fracture; if your tongue slips, you fracture someone’s faith or joy. That fracture can never be set right; that wound will fester forever. Therefore use the tongue with great care. The softer you talk, the less you talk, the more sweetly you talk, the better for you and the world.
Lidah adalah penjaga hati, bahkan penjaga hidupmu. Berbicara dengan keras, panjang/terlalu lama berbicara, berbicara dengan tidak teratur/tidak terkontrol, berbicara penuh amarah dan kebencian semuanya ini akan mempengaruhi kesehatanmu. Semuanya ini dapat mengembangkan kemarahan dan kebencian pada orang lain; ia bisa membuat luka, memanaskan suasana dan menjauhkan/merenggangkan hubungan. Mengapa diam dikatakan sebagai emas? Orang yang diam tidak memiliki musuh, meskipun ia mungkin tidak mempunyai teman. Mereka memiliki waktu luang dan kesempatan untuk menyelam ke dalam diri mereka dan memeriksa kesalahan dan kegagalan mereka sendiri. Mereka tidak lagi memiliki kecenderungan untuk mencari kesalahan orang lain. Jika kakimu slip, engkau menderita patah tulang; jika lidahmu slip, engkau mematahkan keyakinan atau kebahagiaan seseorang. Fraktur yang seperti itu, tidak akan bisa diperbaiki, luka itu akan ada selamanya. Oleh karena itu gunakan lidah dengan hati-hati. Jika engkau berbicara semakin lembut, semakin sedikit, dan semakin manis, semakin baik untukmu dan juga bagi dunia.
-BABA
No comments:
Post a Comment