Your
speech should always be good. Never utter harsh words. Speak softly and
sweetly. That is why I tell you often, “You cannot always oblige, but
you can always speak obligingly.” Say what you have to say without
harshness. Speak softly so that only the person for whom your words are
intended may hear you. Such soft and sweet speech should be developed.
Good vision, good listening, and good speech lead to good thoughts. “As
are your thoughts, so is the result.” Right thoughts lead to right
action. Without good thoughts, it is not possible to perform good
actions. Good thoughts cannot be acquired by reading scriptures or by
listening to the teachings of the preceptor. Through self-effort you
should put your senses of sound, touch, form, taste, and smell to right
use. Your self-effort alone can ensure proper spiritual practice.
Cara
bicaramu hendaknya selalu baik. Jangan pernah mengucapkan kata-kata
kasar. Berbicaralah dengan lembut dan manis. Itulah mengapa sering Aku
mengatakan padamu, "Engkau tidak bisa selamanya patuh, namun engkau bisa
senantiasa berbicara dengan patuh." Katakanlah apa yang harus engkau
katakan tanpa kekerasan. Berbicaralah dengan lembut sehingga hanya
kepada siapa kata-kata tersebut ditujukan hanya mereka yang mendengarkan
kata-katamu. Berbicara dengan lembut dan manis seperti itu yang
hendaknya dikembangkan. Visi yang baik, mendengarkan dengan baik, dan
berbicara yang baik, semuanya ini akan mengarahkanmu pada pikiran yang
baik. "Apa yang engkau pikirkan, demikianlah hasilnya." Pikiran yang
baik dapat mengarah pada tindakan yang tepat. Tanpa pikiran yang baik,
tidak mungkin bisa melakukan perbuatan baik. Pikiran yang baik tidak
bisa hanya diperoleh dengan membaca kitab suci atau mendengarkan ajaran
dari para guru. Melalui usahamu sendiri, engkau hendaknya menggunakan
indera suara, sentuhan, bentuk, rasa, dan bau dengan tepat. Hanya dengan
usaha sendiri saja dapat memastikan praktik spiritual dengan
semestinya.
-BABA
No comments:
Post a Comment